Ada beberapa hal yang mungkin harus dipikirkan terlebih dahulu oleh PSSI dan pihak-pihak terkait. Pertama, secara geografis Indonesia berada di Asia Tenggara, bukan di Asia Timur. Artinya jika Indonesia keluar dari federasi sepak bola Asia Tenggara dan bergabung dengan federasi sepak bola Asia Timur menjadi sedikit rancu dan aneh.
Memang tidak ada aturan yang melarang sebuah negara bergabung dengan federasi sepak bola yang bukan federasi sepak bola di lingkungan terdekatnya. Seperti Australia misalnya.
Australia asalnya merupakan bagian dari federasi sepak bola Oseania, OFC karena secara geografis Australia berada di kawasan Oseania. Tapi sejak tahun 2013 lalu Australia keluar dari OFC dan kemudian bergabung dengan federasi sepak bola Asia, AFC.
Kedua, di federasi sepak bola AFF pun Indonesia masih berada di bawah bayang-bayang Thailand, Vietnam, bahkan Malaysia. Padahal level Thailand, Vietnam, atau Malaysia masih jauh jika dibandingkan dengan Korea Selatan, Jepang, atau Cina yang ada di federasi sepak bola EAFF.
Seandainya Indonesia benar-benar bergabung dengan EAFF apakah level sepak bola Indonesia akan naik? Saya tidak yakin. Saya malah berpendapat sebaliknya. Indonesia justru akan terlihat lebih "kerdil" karena berada di antara para raksasa sepak bola Asia. Yakni Korea Selatan, Jepang, dan Cina.
Alih-alih sepak bola Indonesia lebih maju, mungkin malah sebaliknya. Jika di AFF Indonesia masih bisa memberikan perlawanan kepada Thailand atau Vietnam. Tapi di EAFF? Indonesia malah mungkin akan menjadi bulan-bulanan Korea Selatan atau Jepang.
Ketiga, alih-alih keluar dari AFF dan bergabung dengan EAFF, menurut saya lebih baik Indonesia melakukan introspeksi diri. Indonesia, dalam hal ini PSSI harus melakukan evaluasi dan revolusi besar-besaran untuk kemajuan sepak bola tanah air.
PSSI harus lebih profesional. Kesampingkan segala hal yang bersifat dan berbau politis dari sepak bola. Baik dalam pengelolaan organsasi maupun menyangkut hal-hal teknis.
PSSI mungkin harus lebih banyak belajar dari organisasi sepak bola negara lain yang sudah jauh lebih maju. Misalnya PSSI belajar kepada FA, FIGC, RFEF, dan yang lainnya. PSSI harus mencari tahu "resep" mengapa mereka mampu menciptakan tim nasional yang hebat dan disegani.
Jadi keluar dari AFF dan bergabung dengan EAFF menurut saya bukan sebuah solusi. Saya melihatnya hanya sebuah luapan emosi sesaat PSSI yang dipicu oleh sebuah kekecewaan. Hal itu tak akan banyak membantu dalam meningkatkan level dan prestasi sepak bola nasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H