Tiga hari yang lalu, tepatnya selasa, tanggal 21 Juni 2022 saya berkesempatan mengunjungi alias berziarah ke makam salah seorang pahlawan nasional asal tanah rencong Aceh. Dialah Cut Nyak Dhien.
Makam Cut Nyak Dhien terletak di Jalan Cut Nyak Dhien, Kelurahan Regol Wetan, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Lokasi makam Cut Nyak Dhien berada di sebelah barat  alun-alun kota Sumedang.
Lokasi makam Cut Nyak Dhien berada di sebuah areal pemakaman keluarga ulama besar dan tokoh Sumedang bernama Kiayi Haji Sanoesi. Areal pemakaman Kiayi Haji Sanoesi sendiri merupakan bagian dari areal pemakaman leluhur kota Sumedang bernama Pangeran Soeria Koesoemah Adinata alias Pangeran Soegih dan keluarga.
Areal pemakaman Pangeran Soeria Koesoemah Adinata dan keluarga berada di bagian depan (barat) sebuah bukit kecil bernama Gunung Puyuh. Sedangkan areal pemakaman keluarga Kiayi Haji Sanoesi yang terdapat makam Cut Nyak Dhien berada di bagian belakangnya (timur).
Jadi untuk bisa mengunjungi makam Cut Nyak Dhien harus memasuki areal pemakaman Pangeran Soeria Koesoemah Adinata dan keluarga terlebih dahulu. Sebab pintu gerbang atau gapura masuk menuju makam Cut Nyak Dhien pun tidak ditulis sebagai makam Cut Nyak Dhien tapi makam "Pangeran Soeria Koesoemah Adinata (Pangeran Soegih) dan makam keluarga".
Setelah memasuki pintu gerbang atau gapura, para peziarah langsung melewati dan menaiki 11 anak tangga yang merupakan awal jalan menuju areal pemakaman dan menuju makam Cut Nyak Dhien. Jarak dari pintu gerbang ke makam Cut Nyak Dhien hanya sekira kurang lebih 150 meter.
Jalan kecil menuju ke makam Cut Nyak Dhien terlihat bersih. Tak ada sampah yang berceceran, baik dedaunan atau sampah lainnya. Di sana ada sekira 4-5 orang petugas kebersihan yang setiap hari membersihkan area pemakaman.
Di sebelah kanan pintu gerbang area makam Cut Nyak Dhien terdapat sebuah prasasti. Prasasti itu berisi tentang sejarah singkat Cut Nyak Dhien dan perjuangannya. Prasasti itu dibuat pada tanggal 17 Agustus 2013 dan ditandatangani oleh Gubernur Aceh saat itu, Zaini Abdullah.