Allah SWT Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Salah satu bentuk kasih sayang-Nya adalah memberikan balasan pahala atas segala amal baik yang dilakukan dengan balasan yang lebih baik. Seperti dalam banyak keterangan, melakukan satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kebaikan.
Bahkan dalam beberapa keterangan satu kebaikan akan dilipatgandakan menjadi 70 kali lipat sampai 700 kali lipat. Luar biasa.
Sementara jika melakukan keburukan hanya akan dibalas dengan satu keburukan lagi. Tidak dilipatgandakan.
Kendati demikian kita harus berhati-hati, sebab ada beberapa perbuatan buruk yang jika dilakukan bisa menghancurkan amal kebaikan yang kita lakukan. Hal itu akan membuat amal kebaikan yang kita lakukan menjadi sia-sia.
Ibaratnya kita rajin bercocok tanam. Segala tanaman kita tanam. Kita pupuk kita pelihara tanaman-tanaman itu. Tapi sayang tanaman itu tidak kita jaga dari berbagai hama yang bisa menggagalkan panen kita. Akibatnya tanaman yang kita tanam tidak bisa kita nikmati hasilnya karena rusak oleh hama yang kita biarkan.
Beberapa contoh perbuatan buruk yang bisa menghancurkan amal kebaikan, dalam salah satu hadits Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dengan sanad Abu Hurairah RA disebutkan ada tujuh macam.
Pertama, menyekutukan Allah. Kedua, melakukan sihir. Ketiga, membunuh jiwa yang diharamkan Allah tanpa alasan yang dibenarkan. Keempat, memakan harta riba. Kelima, memakan harta anak yatim. Keenam, lari dari medan perang. Terakhir ketujuh, menuduh perempuan mukmin baik-baik melakukan perzinaan.
Selain ketujuh perbuatan buruk yang bisa menghancurkan amal kebaikan di atas, ada juga perbuatan buruk lain yang berdampak sama. Misalnya hasud (iri dengki).
Dalam salah satu hadits disebutkan bahwa Nabi saw telah memberikan warning untuk berhati-hati dengan masalah hasud (iri dengki). Â Sebab hasud (iri dengki) bisa "memakan" kebaikan seperti api yang "memakan" kayu bakar.
Kita bisa membayangkan, betapa pun banyaknya kayu bakar yang bertumpuk jika sudah dilahap "si jago merah" pasti akan habis. Begitu pula dengan amal kebaikan yang banyak bisa habis oleh perbuatan hasud (iri dengki) yang dilakukan.