Peringkat ke-3 klasemen sementara Premier League, Chelsea akan menjamu peringkat ke-14 Newcastle United di Stamford Bridge, Minggu malam WIB (13/03). Kedua tim akan melakukan pertandingan ke-29 dari 38 pertandingan Premier League.
Pertandingan tersebut sangat penting bagi Chelsea atau pun Newcastle. Kemenangan tentu menjadi target kedua tim.
Bagi Si Biru Chelsea, tambahan tiga poin sangat diperlukan untuk tetap bisa bersaing di papan atas. Kalau pun tidak bisa mengejar pemuncak klasemen sementara Premier League Manchester City, Chelsea bisa tetap aman di zona liga champions.
Sementara itu bagi The Magpies Newcastle, tambahan tiga poin juga mereka perlukan untuk terus menjauh dari zona degradasi. Posisi Newcastle saat ini belum benar-benar aman.
Kalau tidak mendapat tambahan poin, bukan tidak mungkin tim lain yang ada di bawah Newcastle akan menyodok ke atas. Dengan begitu, Newcastle dengan sendirinya akan tergeser turun lagi ke posisi yang lebih bawah dari saat ini.
Bagi tuan rumah, laga versus Newcastle tersebut merupakan laga di tengah keprihatinan. Sebab untuk pertama kalinya mereka bertanding pasca pemerintah Inggris secara resmi membuat sejumlah larangan untuk klub milik Roman Abramovich itu. Â
Sebagaimana diketahui bersama, sejak Kamis, 10 Maret 2022 pemerintah Inggris secara resmi membekukan aset-aset milik Roman Abramovich yang ada di Inggris. Chelsea sebagai salah satu aset Abramovich terkena imbasnya.
Namun Chelsea cukup "beruntung". Chelsea tidak sepenuhnya dibekukan. Chelsea masih bisa beroperasi, melakukan aktivitas pertandingan tapi dengan lisensi khusus. Chelsea masih bisa bertanding di Premier League, Piala FA, atau di Liga Champions UEFA.
Hal yang tidak boleh dilakukan oleh Chelsea adalah menjual tiket pertandingan, menjual merchandise, memperpanjang kontrak pemain, dan melakukan transfer pemain. Chelsea sebagai klub juga tidak boleh dijual.
Sejumlah larangan itu tentu memberatkan Chelsea. Sebab Chelsea berpotensi tidak akan bisa mengambil keuntungan dari aktivitas yang normal dan biasa dilakukan sebuah klub.
Sejumlah larangan itu bisa dipandang sebagai upaya "pemiskinan" bagi Chelsea. Walau pun tentu saja pemerintah Inggris tidak bermaksud memiskinkan Chelsea. Sasaran pemerintah Inggris bukan Chelsea, melainkan Roman Abramovich.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H