Semua berawal dari seragam putih abu-abu. Siapa pun itu. Baik mereka yang sekarang mengenakan seragam tentara, seragam polisi, seragam pegawai negeri sipil, seragam satpam, seragam karyawan perusahaan, atau seragam kerja lainnya.
Seragam putih abu-abu, siapa pun tentu pernah mengenakannya. Seragam putih abu-abu pernah menjadi "kebanggaan" bagi mereka yang pernah mengenakannya.
Bagi mereka yang sudah cukup jauh melewati usia sekolah, seragam putih abu-abu bahkan mungkin menyimpan banyak cerita dan kenangan masa lalu. Ada nostalgia, keceriaan, prestasi, romantisme, kenakalan, atau bisa jadi kekonyolan, dan hal lainnya.
Bagi banyak orang, seragam putih abu-abu adalah seragam penuh kenangan yang sulit untuk dilupakan. Tidak sedikit dari mereka bisa jadi akan mesem-mesem atau tersenyum sendiri ketika mengingat masa lalu kala mengenakan seragam putih abu-abu. Â Â
Seragam putih abu-abu yang dimaksud tentu bukan seragam kerja. Seragam putih abu-abu yang dimaksud adalah seragam sekolah tingkat SLTA. Baik itu SMA (Sekolah Menengah Atas) atau SMK (Sekolah Menengah Kejuruan).
Sebelum tahun 2000-an, jenis sekolah tingkat SLTA yang mengenakan seragam putih abu-abu malah lebih banyak lagi. Selain SMA/SMU, ada juga sekolah kejuruan dan sekolah keguruan.
Seperti SMEA (Sekolah Menengah Ekonomi Atas), STM (Sekolah Teknologi Menengah), SPP (Sekolah Penyuluh Pertanian), SPG (Sekolah Pendidikan Guru), PGA (Pendidikan Guru Agama), SGO (Sekolah Guru Olahraga), dan lain-lain. Â
Mereka yang mengenakan seragam putih abu-abu adalah kaum muda yang masih berusia belasan tahun. Dalam psikologi perkembangan, mereka yang mengenakan seragam putih abu-abu termasuk dalam fase remaja.
Mereka bukan lagi anak-anak, tapi belum sampai kepada masa dewasa. Mereka dalam fase tanggung. Dalam bahasa lain, mereka yang ada dalam fase ini sedang mencari identitas diri, sedang berusaha mencari jati diri.
Oleh karena itu tidak mengherankan jika mereka yang ada dalam usia "seragam putih abu-abu" memiliki sikap keras kepala, urakan, atau menjadi seorang "penentang". Tapi tentu saja sikap keras kepala mereka atau sikap lainnya kadarnya  berbeda-beda.