Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Dalam Laga Tottenham Vs Liverpool, Mampukah Kane Kembali Tajam?

18 Desember 2021   21:10 Diperbarui: 18 Desember 2021   21:22 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tottenham Hotspur, tim yang bermarkas di kota London akan menjamu Liverpool dalam lanjutan English Premier League/EPL alias Liga Utama Inggris, Minggu malam (19/12). Menghadapi Liverpool, bagi tim asuhan Antonio Conte tersebut tentu bukan hal yang mudah.

Liverpool besutan Jurgen Klopp saat ini sedang gacor. Dalam lima pertandingan terakhirnya di EPL, semua disegel dengan kemenangan.

Liverpool kini bertengger di posisi ke-2 klasemen sementara EPL dengan raihan 40 poin, hasil dari 12 kali menang, 4 kali seri, dan satu kali kalah. Liverpool hanya terpaut satu poin dari pemuncak klasemen sementara, Manchester City.

Sedangkan Tottenham sendiri, saat ini berada di peringkat  ke-7 klasemen sementara EPL dengan raihan 25 poin, hasil dari 8 kali menang, satu kali seri, dan 5 kali kalah. Namun Tottenham baru memainkan 14 pertandingan. Sementara tim EPL lain rata-rata sudah memainkan 17 pertandingan.

Sejak tongkat kepelatihan Tottenham diambil alih Antonio Conte per 2 November 2021, performa Tottenham terus mengalami kenaikan. Posisi Tottenham di klasemen sementara EPL pun perlahan naik.

Menurunnya performa Tottenham musim ini tidak terlepas dari faktor merosotnya performa striker Tottenham sendiri, Harry Kane. Sampai saat ini Kane baru mampu mencetak satu gol saja di EPL, yakni ketika Tottenham mengalahkan Newcastle 3-2.

Padahal musim lalu Kane adalah top skor EPL dan merupakan peraih sepatu emas. Musim lalu Kane mampu menorehkan 19 gol, mengungguli striker Liverpool Mohamed Salah yang hanya mampu mencetak 16 gol.

Tidak hanya itu, musim lalu Kane juga merupakan top assist alias pembuat assist terbanyak. Tercatat Kane mampu menciptakan 14 assist, mengungguli Bruno Fernandez (Manchester United) yang hanya mampu menciptakan 12 assist.

Musim ini, sentuhan emas kaki Kane seolah sirna. Padahal hampir tiap pertandingan Kane selalu dipasang sebagai starter. Rekan Kane asal Korea Selatan, Son Heung-Min malah lebih produktif. Sejauh ini Son Heung-Min sudah mencetak 6 gol.

Performa Kane sangat kontras dengan performanya musim lalu. Bisa jadi hal itu karena faktor psikologis. Kane sudah tidak kerasan berada di Stadion Tottenham Hotspur. Jiwa Kane mungkin sudah tidak berada di sana.   

Sekedar flash back, bahwa musim lalu Kane ngotot minta dijual ke Manchester City yang sangat menginginkan dirinya. Namun sampai bursa transfer berakhir, pemilik Tottenham Daniel Levy tidak mengabulkan keinginan Kane itu. Akhirnya Kane terpaksa main kembali bersama Tottenham.   

Dalam pertandingan melawan Liverpool, mampukah Kane kembali tajam dan mencetak gol? Semua kembali kepada Kane sendiri. Apakah kane mampu melepaskan "belenggu jiwanya" atau tidak?

Ada satu hal yang menarik menjelang pertandingan Tottenham versus Liverpool, yang dilontarkan oleh juru taktik Tottenham Antonio Conte. Alih-alih menyanjung strikernya sendiri, sang allenatore malah menyanjung setinggi langit striker tim calon lawan, Mohamed Salah.

Seperti dilansir dari akun twitter @AnfieldWatch, Conte memuji Salah dengan mengatakan, "I think he's one of the best palyers in the world. During the game, we have seen he scores or makes assist. He's very decisive player. During games, every time he has the ball he's danger".

Apa yang disampaikan Conte bisa jadi merupakan pernyataan yang "objektif" dan "tulus". Namun masalahnya hal itu disampaikan Conte menjelang laga antara Tottenham versus Liverpool.

Pernyataan Conte mungkin saja semacam "psy war" untuk membuai Salah agar terlena dengan pujian. Namun bisa juga untuk memotivasi strikernya yang sedang melempem, Harry Kane agar "tersengat" sehingga mampu tampil trengginas seperti musim lalu.

Pernyataan Conte tidak menutup kemungkinan akan membuat Kane ingin membuktikan bahwa dirinya pun tidak kalah oleh Salah. Sehingga Conte tak perlu memberi sanjungan kepada Salah.

Menarik untuk ditunggu, ketika melawan Liverpool nanti apakah Kane mampu bangkit dari kondisinya saat ini sehingga kembali tajam? Kita tunggu saja pembuktian dari Kane nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun