Kegagalan tiga penendang penalti Inggris menaklukkan penjaga gawang Italia, Gianluigi Donnarumma dalam drama adu penalti di final Euro 2020 berujung perlakuan rasis dari para pendukung Inggris. Perlakuan rasis diterima oleh tiga penendang penalti Inggris itu, yaitu Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka.
Sebagaimana diketahui, Marcus Rashford sebagai penendang ketiga Inggris gagal mengeksekusi penalti karena bola tendangannya mengenai tiang gawang Donnarumma. Sementara itu Jadon Sancho (penendang ke-4) dan Bukayo Saka (penendang ke-5) bola tendangannya dapat ditepis oleh Donnarumma.
Akibat kegagalan ketiga pemain itu, Inggris harus menunda ambisinya meraih trofi Henri Delaunay untuk pertama kalinya. Para pendukung Inggris pun kecewa.
Para pendukung Inggris melampiaskan kekecewaannya dengan merisak ketiga pemain Inggris yang gagal menjalankan tugasnya itu dengan kata-kata rasis. Mereka melakukan hal itu secara online di berbagai platform media sosial.
Tidak hanya itu, mural Marcus Rashford misalnya, yang terletak di Coffe House Cafe di pinggiran selatan kota Manchester pun dirusak. Mural itu dipenuhi berbagai coretan bernada kasar dan rasis. Â
Secara kebetulan ketiga pemain Inggris yang gagal menjalankan tugasnya dalam drama adu penalti berkulit bukan bule. Baik Marcus Rashford, Jadon Sancho, atau Bukayo Saka, ketiganya berkulit hitam. Â Â
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengecam keras komentar bernada rasis yang dilakukan oleh para pendukung Inggris. Menurut Johnson, tim Inggris pantas dipuji sebagai pahlawan, bukan dilecehkan secara rasial di media sosial.
Senada dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Pangeran William menyatakan hal yang sama. Pangeran William mengaku muak dengan tindakan rasis terhadap para pemain yang telah berjuang untuk tim nasional Inggris di Euro 2020. Â Â
Persatuan Sepak Bola Inggris (FA) pun mengecam keras berbagai aksi rasial yang dilakukan oleh para pendukung Inggris itu. FA menginginkan mereka yang melakukan tindakan rasis dihukum seberat mungkin. FA menilai apa yang mereka lakukan sebagai hal yang menjijikkan.
Sikap yang sama juga ditunjukkan oleh kapten tim nasional Inggris, Harry Kane. Kane bahkan menyebut mereka yang melakukan tindakan rasis yang melecehkan ketiga pemain Inggris itu sesungguhnya bukanlah para pendukung tim nasional Inggris. Â
Dukungan anti rasisme juga datang dari dua perusahaan media sosial asal Amerika Serikat, facebook dan twitter. Facebook dan twitter menyatakan akan berusaha keras menghapus setiap komentar bernada rasis yang ditujukan kepada anggota tim nasional Inggris di Euro 2020.