Bebeye merupakan salah satu jenis makanan khas yang ada di daerah Jawa Barat, yang terkait erat dengan hari lebaran. Uniknya, makanan bernama bebeye ini ada tanpa sengaja dibikin. Disebut demikian karena bebeye memang dibuat dari makanan "sisa" yang melimpah di hari lebaran.
Makanan bernama bebeye ini ada karena azas manfaat. Makanan yang melimpah di hari lebaran seperti tumis kentang, tumis wortel, tumis bihun, tumis cabe hijau, dan sebagainya daripada basi atau dibuang, mending dimodifikasi menjadi makanan bentuk lain yang bisa dimakan.
Komposisi bebeye pada umumnya terdiri dari berbagai jenis tumis dan sayur daging. Seperti tumis kentang, tumis wortel, tumis bihun, tumis cabe hijau, dan sebagainya ditambah sayur daging. Bisa opor ayam atau gulai sapi.
Nama bebeye bisa jadi diambil dari kata beye. Dalam bahasa Sunda beye berarti "lunak" atau "empuk".
Kalau mau pakai cocoklogi bahasa, mungkin juga nama bebeye berasal dari dua kata Be dan beye. Kata Be dalam bahasa Inggris bisa berarti "menjadi" atau "jadilah" jika dalam kalimat imperatif. Sedangkan kata beye dalam bahasa Sunda, ya itu tadi, "lunak" atau "empuk".
Jadi Bebeye bisa diartikan "menjadi lunak" atau "menjadi empuk". Hal itu memang cocok dengan "anatomi" bebeye itu sendiri yang memang "lunak" dan "empuk".
Dalam proses pembuatan bebeye, semua jenis tumis dan sayur daging yang tidak habis dimakan sewaktu lebaran itu, kemudian disatukan dalam sebuah kuali. Dipanaskan lagi sambil diaduk-aduk, sehingga berbagai tumis dan sayur daging tadi menyatu dan hancur menjadi beye (lunak/empuk).
Bentuk dan warna tumis kentang, tumis wortel, tumis bihun, tumis cabe hijau dan sayur daging sudah tidak kelihatan lagi dengan jelas. Bentuk makanan yang ada sekarang adalah bentuk baru yang bernama bebeye. Warnanya seperti gosong, kuning kecoklatan.
Bebeye akan semakin pas jika dimakan bersama dengan "pasangan"nya. "Pasangan" bebeye adalah ulen (uli).
Ulen (uli), yaitu makanan yang terbuat dari nasi ketan yang dikukus, kadang pakai parutan kelapa, kemudian ditumbuk halus. Setelah itu diratakan dalam tempat yang datar dan lebar, biasanya nampan. Setelah itu dipotong-potong berbentuk kotak atau persegi panjang.
Bebeye dan ulen akan bertambah nikmat jika disantap dalam keadaan hangat di pagi hari ditemani minuman segelas air teh panas tawar. Namun bisa juga segelas kopi hitam. Tergantung selera.