Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

ESL, Proyek Ambisius Florentino Perez yang Layu Sebelum Berkembang

23 April 2021   21:02 Diperbarui: 23 April 2021   21:15 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
European Super League (sumber : wartakota.tribunnews.com)

Selain karena diultimatum oleh UEFA, sembilan klub pendiri mundur dari European Super League juga mendapat desakan dari para fans mereka. Para fans tidak menginginkan klub kesayangan mereka ikut terlibat dalam kompetisi "illegal" European Super League.

European Super League memang menjadi sebuah kontroversi bagi dunia sepak bola, khususnya Eropa. Tidak hanya UEFA, FIFA dan liga-liga top Eropa lainnya juga merespon keras keberadaan European Super League.

Banyak tokoh dan legenda sepak bola dunia juga memberi respon negatif keberadaan European Super League. Mereka kompak menolak dan mengecam keberadaan European Super League.

Legenda Barcelona dan Real Madrid, Luis Figo misalnya. Ia termasuk orang yang menolak keberadaan European Super League. Figo menyebut para pemilik klub (peserta European Super League) serakah.

Legenda Manchester United, David Beckham, Eric Cantona, dan Gary Neville juga mengecam keberadaan European Super League. Bahkan Neville menyebut para pemilik klub (peserta European Super League) sebagai pengkhianat.

Begitu pula legenda sepak bola dunia lain seperti Jamie Carragher, Antonio Casano, dan Dani Alves memiliki sikap yang sama. Mereka mengecam keberadaan European Super League.

Penolakan terhadap keberadaan European Super League datang pula dari para pemain yang masih aktif. Seperti Frank Ribery, Mesut Ozil, Luca Modric, James Milner, Jordan Henderson, Ander Herrera, dan lain-lain.

Sementara pemimpin dunia yang terang-terangan menentang keberadaan European Super League adalah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Johnson menyebut European Super League akan sangat merusak sepak bola.

Banyak pihak pantas tidak setuju dengan keberadaan European Super League kreasi dari Florentino Perez. Sebab European Super League memang kompetisi yang aneh.

European Super League disebut kompetisi aneh karena tidak diselenggarakan oleh organisasi resmi sepak bola, seperti UEFA atau FIFA. Padahal kompetisi resmi seharusnya diselenggarakan oleh organisasi resmi sepak bola, bukan perorangan.

Saat ini European Super League dipastikan gagal bergulir. Proyek ambisius Florentino Perez itu pun layu sebelum berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun