Partai Ummat, partai politik baru yang diinisiasi oleh tokoh Reformasi Amien Rais dan partai politik yang disebut-sebut sebagai pecahan dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu sudah tiga kali berencana mengadakan deklarasi alias launching, namun selalu batal atau gagal. Hal itu mengingatkan kita akan jargon sebuah sinetron komedi di sebuah stasiun televisi swasta tahun 90 an lalu, "Gagal maning, gagal maning, Son!"
Rencana deklarasi Partai Ummat yang pertama adalah di bulan Desember akhir tahun 2020 lalu, namun batal. Alasannya waktu itu masih ada kepengurusan Partai Ummat di daerah belum lengkap. Saat deklarasi, Partai Ummat ingin sesempurna mungkin (artinya semua kepengurusan dari pusat sampai daerah sudah lengkap).
Rencana deklarasi Partai Ummat yang kedua adalah di bulan Januari 2021. Setali tiga uang, rencana deklarasi Partai Ummat yang kedua pun batal lagi.
Waktu itu Amien Rais sebagai inisiator Partai Ummat menyebut batalnya deklarasi karena pertimbangan faktor politis dan psikologis. Selain itu juga karena faktor masih dalam situasi pandemi covid-19 dan banyak musibah terjadi. Amien Rais dan pendiri Partai Ummat lainnya tidak mau disebut sebagai orang-orang yang egois melakukan deklarasi di tengah pandemi covid-19 dan di tengah musibah.
Setelah rencana deklarasi Partai Ummat yang kedua batal, Amien Rais tidak memastikan kapan rencana deklarasi Partai Ummat selanjutnya. Amien Rais hanya menyebut deklarasi akan dilakukan setelah covid-19 die, gone, alias menghilang atau tidak ada.
Bulan Februari lalu salah seorang loyalis Amien Rais dan juga salah seorang pendiri Partai Ummat, Nazaruddin menyampaikan bahwa deklarasi Partai Ummat akan dilaksanakan pada bulan Maret 2021. Menurut Nazaruddin, deklarasi lebih baik dilakukan secara lebih cepat untuk kepentingan konsolidasi.
Rencana deklarasi Partai Ummat yang disampaikan oleh Nazaruddin di bulan Maret 2021 itu, berarti merupakan rencana deklarasi Partai Ummat yang ketiga kalinya. Namun apa boleh buat, baru juga bulan Maret menginjak hari yang kedua, rencana deklarasi Partai Ummat yang ketiga kalinya itu sudah dipastikan batal dan gagal lagi.
Kepastian tidak jadinya deklarasi Partai Ummat di bulan Maret terkonfirmasi dari pernyataan salah seorang loyalis Amien Rais dan juga salah satu pendiri Partai Ummat, Agung Mozin. Agung Mozin menyampaikan hal itu setelah tim inisiator Partai Ummat melakukan rapat yang dipimpin langsung oleh Amien Rais.
Agung Mozin, sebagaimana dilansir detik.com (02/03) mengatakan bahwa deklarasi Partai Ummat sesungguhnya akan dilaksanakan pada tanggal 26 Maret ini. Akan tetapi kemudian ada usulan yang cukup bagus dari salah seorang peserta rapat bernama Abdul Muthalib Tuanaya (Bang Oni) yang menyarankan agar deklarasi dilaksankan pada tanggal 17 Ramadhan 1442 Hijriyah.
Mendengar usulan itu Amien Rais sebagai pimpinan rapat menyatakan setuju. Begitu pula peserta rapat lainnya.
Oleh karena itu diputuskanlah deklarasi Partai Ummat akan dilaksanakan pada tanggal 17 Ramadhan secara virtual setelah pelaksanaan shalat tarawih berjamaah. Artinya deklarasi Partai Ummat akan dilaksanakan pada tanggal 29 April 2021. Sebab tanggal 17 Ramadhan 1442 Hijriyah bertepatan dengan tanggal 29 April 2021.
Deklarasi Partai Ummat, dengan demikian sudah tiga kali ngaret. Desember 2020 tidak jadi, bergeser ke bulan Januari 2021. Januari 2021 tidak jadi, bergeser lagi ke bulan Maret 2021.
Bulan Maret 2021 pun batal, kemudian bergeser lagi ke bulan April 2021 atau tanggal 17 Ramadhan 1442 Hijriyah. Apakah rencana deklarasi Partai Ummat bulan April 2021 akan batal lagi? Jawabannya bisa ya, bisa tidak.
Hal itu tergantung Amien Rais dan para pendiri Partai Ummat lainnya. Kalau Amien Rais dan para pendiri Partai Ummat lainnya memiliki komitmen kuat atas hasil rapat yang disampaikan oleh Agung Mozin, maka deklarasi Partai Ummat pasti akan terlaksana.
Selain itu Amien Rais dan para pendiri Partai Ummat lainnya juga tentu sambil melihat situasi perkembangan politik tanah air. Mereka akan membuat kalkulasi untung-rugi jika deklarasi dilaksanakan dan jika deklarasi tidak dilaksanakan sesuai rencana.
Bisa saja rencana deklarasi Partai Ummat sengaja diulur-ulur atau ditunda-tunda sebagai salah satu bentuk strategi sosialisasi dan promosi. Jadi bukan masalah kepengurusan Partai Ummat yang belum lengkap 100 persen atau bukan pula karena situasi pandemi covid-19 dan musibah yang terjadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H