Kursi pelatih Chelsea Frank Lampard saat ini sedang panas. Pemicunya adalah kekalahan 1-3 The Blues Chelsea dari The Citizen Manchester City pada pertandingan ke-17, Minggu (03/01/2021) dan rentetan kekalahan Chelsea lain dalam lima pertandingan terakhir di Liga Utama Inggris.
Sebelum ditekuk Everton 1-0 pada pertandingan ke-12, Chelsea sempat memuncaki klasemen sementara Liga Utama Inggris dan sempat digadang-gadang oleh pelatih The Red Liverpool sebagai kandidat juara. Namun nasib buruk Chelsea kembali berlanjut. Chelsea kembali kalah dari tim papan tengah Wolverhampton Wanderers pada pertandingan berikutnya (pertandingan ke-13) dengan skor 2-1.
Chelsea sempat bangkit pada pertandingan ke-14 dengan mengalahkan tim sekota West Ham United dengan skor cukup telak 3-0. Namun di pertandingan ke-15 Chelsea kembali menelan kekalahan. Kali ini Chelsea kalah dari tim sekota lain, yakni The Gunners Arsenal dengan  skor 1-3.
Pasca ditekuk Arsenal performa Chelsea tidak mengalami banyak kemajuan. Hal itu terlihat dengan hanya mampu bermain imbang 1-1 kala menjamu Aston Villa pada pertandingan ke-16 dan malah dihajar oleh Manchester City 1-3 pada pertandingan ke-17 itu.
Sebagai juru taktik, Frank Lampard tentu menjadi pihak yang paling disorot. Frank Lampard menjadi pihak yang paling harus bertanggung jawab dengan performa dan kondisi Chelsea saat ini.
Kendati begitu, sejauh ini manajemen The Blues belum berencana melengserkan Lampard dari kursi pelatih Chelsea. Lampard masih diberi waktu untuk memperbaiki performa tim dan anak asuhnya.
Akan tetapi berhembus kabar bahwa pemilik dan bos Chelsea, Roman Abramovich sedang mempertimbangkan posisi Lampard. Abramovich memasukkan nama mantan striker Chelsea sendiri, Andriy Shevchenko dalam daftar pelatih yang mungkin akan menggantikan Lampard.
Nama Shevchenko tidaklah asing bagi para pendukung The Blues. Ia adalah mantan penyerang Chelsea pada musim 2006-2009. Walaupun sesungguhnya nama Shevchenko tidak identik dengan Chelsea tapi identik dengan  AC Milan, Shevchenko tetap pernah menjadi bagian dari Chelsea.
Menyandang predikat sebagai bomber haus gol ketika bermain bersama AC Milan, Shevchenko tidak bisa menunjukkan performa yang sama ketika menjadi penyerang Chelsea. Shevchenko jarang dimainkan dan hanya mampu mencetak 9 gol dalam 48 pertandingan.
Saat ini Shevchenko adalah pelatih tim nasional Ukraina. Ia cukup sukses menangani tim nasional Ukraina. Hal itu ia buktikan dengan membawa Ukraina lolos ke putaran final Piala Eropa 2020 dengan rekor tak terkalahkan selama fase penyisihan grup.
Seandainya Frank Lampard akhirnya dipecat oleh manajemen Chelsea, cukup realistis jika Andriy Shevchenko menjadi pengganti Lampard. Ukuran relatifnya adalah keberhasilan Shevchenko membawa tim nasional Ukraina lolos ke putaran final Piala Eropa 2020.