Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pantun Puber Kedua

22 Desember 2020   16:38 Diperbarui: 22 Desember 2020   20:11 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa tak mau durian runtuh
Senangnya sungguh penuh
Hidup dimulai dari empat puluh
Benar enggak tuh...

Buah nangka kuning warnanya
Berbeda dengan srikaya
Puber kedua berjuta rasanya
Benar enggak ya...

Indonesia bukan benua
Walau luas nian wilayahnya
Apa itu puber kedua
Ada banyak tanda-tandanya

Luar biasa bunga aglonema
Banyak dicari di masa corona
Usia sudah hampir kepala lima
Tapi masih suka tebar pesona

Siapa suka buah pepaya
Jangan dibawa dengan keranda
Usia sudah setengah baya
Tapi  gayanya bak anak muda

Badan gemuk susah berdiri
Walau dibantu teman sendiri
Hidup memang sudah mandiri
Tapi masih mencari jati diri

Lusuh baju karena dekil
Pecah loyang karena martil
Hidup sudah cukup stabil
Tapi terkadang terlihat labil

Caping lusuh di depan bukit
Topi pramuka menghadap langit
Sering mengeluh badan sakit
Tapi masih suka bersikap genit

Rumput teki termasuk gulma
Tempat bersarang burung unta
Rambut mulai berganti "tema"
Tapi masih suka bermain mata

Angkutan kota berwarna merah
Trayeknya ada di semua wilayah
Perasaan masih merasa gagah
Walau tenaga sudah mulai payah

Segar nian air kelapa
Dicampur susu rasa vanila
Puber kedua tidak mengapa
Asal jangan berlaku gila

Sayur nangka tidak bersantan
Rasanya pedas seperti  bakwan
Puber kedua banyak godaan
Karena itu harus bisa menahan

Lomba gerobak antar benua
Terkendala karena bahasa
Ketika menginjak puber kedua
Bersikaplah lebih dewasa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun