Kasus dugaan korupsi suap izin ekspor benih lobster yang dilakukan oleh mantan Menteri KKP Edhy Prabowo, yang menyebabkan dirinya ditangkap KPK Rabu dinihari, tanggal 25 November lalu, sepertinya tidak memiliki dampak yang terlalu besar bagi pemerintahan Presiden Joko Widodo. Dampak kasus korupsi itu nampaknya lebih mengarah kepada mentor, boss, sekaligus kolega Edhy Prabowo sendiri di partai Gerindra, Prabowo Subianto dan partai Gerindranya.
Prabowo Subianto sejauh ini telah bersusah payah berupaya membesarkan partai Gerindra. Prabowo Subianto juga berusaha agar partai Gerindra memiliki citra positif dan bersih di mata rakyat.
Kerja keras Prabowo Subianto tersebut terlihat dari perolehan suara partai Gerindra yang terus mengalami peningkatan dari pemilu ke pemilu. Seperti pada Pemilu 2019 lalu partai Gerindra berhasil menjadi runner up di bawah PDI-P dengan  perolehan suara sebesar 12,57 persen. Padahal pada pemilu sebelumnya (2014) partai Gerindra hanya memperoleh suara sebesar 11,81 persen.
Citra partai Gerindra juga sejauh ini bisa dikatakan cukup bersih jika dibandingkan partai besar lainnya. Hal itu terbukti dengan tidak banyak kader partai Gerindra yang berurusan dengan KPK.
Sementara itu dalam konteks diri Prabowo Subianto sendiri, ia termasuk tokoh yang memiliki elektabilitas tinggi sebagai calon presiden pada pemilu 2024 nanti. Hal itu tidak terlepas dari sikap politik Prabowo yang cukup elegan dan simpatik.
Akan tetapi Edhy Prabowo, orang kepercayaan Prabowo Subianto sendiri tiba-tiba datang merusak semua kerja keras yang telah dilakukan oleh Prabowo Subianto selama ini. Ibaratnya Edhy Prabowo telah mencorengkan arang di dahi Prabowo Subianto dan partai Gerindranya.
Image partai Gerindra sebagai partai yang relatif bersih tercoreng. Prabowo Subianto sebagai pribadi juga ikut tercoreng.
Oleh karena itu tidak berlebihan jika mantan wakil ketua umum partai Gerindra sendiri, Arief Poyuono menyebut kasus ditangkapnya Edhy Prabowo oleh KPK sebagai tamparan keras bagi ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Menurut Arief, hal tersebut akan berpengaruh terhadap elektabilitas  Prabowo Subianto dan elektabilitas Partai Gerindra.
Apa yang dikatakan Arief Poyuono cukup masuk akal. Sebab mau tidak mau publik akan membaca Edhy Prabowo sebagai kolega Prabowo Subianto dan kader partai Gerindra.
Bagaimana sikap Prabowo Subianto sendiri mengenai kasus ditangkapnya Edhy Prabowo oleh KPK? Seperti  disampaikan oleh adik kandung Prabowo Subianto sendiri, Hashim Djojohadikusumo, yang dilansir kompas.com (04/120), Prabowo Subianto marah besar dan merasa dikhianati oleh kadernya sendiri.
Siapa sebenarnya Edhy Prabowo, apakah masih ada hubungan darah dengan Prabowo Subianto karena sama-sama ada "Prabowo"nya ? Ternyata tidak. Edhy Prabowo tidak memiliki hubungan darah sama sekali dengan Prabowo Subianto.