Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Menjadi Generasi Sandwich yang Bahagia

5 Desember 2020   04:59 Diperbarui: 5 Desember 2020   04:59 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Generasi Sandwich (thinsktock via kompas.com)

Saya pikir istilah Generasi Sandwich adalah istilah baru. Setelah saya cari informasi dari banyak sumber digital, ternyata istilah tersebut sudah ada sejak lama. Dalam hal ini mungkin saya kudet, duh malunya...

Menurut Suzanne Kingsmill dan Benjamin Schlesinger dalam bukunya The Family Squeeze : Surviving the Sandwich Generation misalnya. Istilah Generasi Sandwich ternyata sudah ada sejak tahun 1981, diciptakan oleh Dorothy Miller.

Menurut Dorothy Miller, Generasi Sandwich adalah siapa saja yang berusia 52 tahun yang memiliki orang tua lansia yang membutuhkan bantuan dan pada saat yang sama memiliki setidaknya satu anak dewasa yang telah kembali tinggal di rumah. Istilah itu kemudian diperluas, anak-anak yang lebih muda yang belum meninggalkan rumah dimasukkan pula ke dalam istilah itu.  

Generasi Sandwich, dengan demikian mengandung makna bahwa generasi tersebut memiliki "beban" ganda. Di satu sisi mereka harus menanggung anak-anaknya dan di  sisi lain mereka harus menanggung orang tuanya.

Hal berat yang dirasakan Generasi Sandwich adalah ketika mereka harus menanggung anak-anaknya sekaligus harus menanggung orang tuanya dalam hal finansial. Sebab masalah finansial ini sesuatu yang harus dicari dan diusahakan.

Mungkin bukan sebuah masalah jika Generasi Sandwich kebetulan memiliki kecukupan finansial, sehingga mereka bisa dengan mudah memenuhi semua kebutuhan orang  tua sekaligus pula memenuhi semua kebutuhan anak-anaknya. Akan tetapi masalah akan muncul ketika Generasi Sandwich memiliki keterbatasan finansial.  

Dalam kondisi seperti itu jangankan memenuhi kebutuhan orang tuanya, sekedar memenuhi kebutuhan diri dan anak-anaknya saja Generasi Sandwich akan cukup mengalami kesulitan. Sebuah kondisi yang tidak diharapkan tapi mungkin tidak bisa dihindari.  

Sesungguhnya menanggung "dua generasi", bagi Generasi Sandwich tidak seharusnya dianggap beban. Hal itu lebih tepat dikatakan sebagai sebuah tanggung jawab, yang mau tidak mau harus dijalankan.

Anak adalah sebuah generasi yang ada di bawah Generasi Sandwich. Sementara orang tua merupakan sebuah generasi yang ada di atas Generasi Sandwich. Keduanya, baik anak maupun orang tua merupakan bagian dari Generasi Sandwich itu sendiri.

Sebagai bagian dari diri sendiri, dengan demikian baik anak maupun orang tua bukan merupakan "pihak lain". Oleh karena bukan merupakan "pihak lain", menanggung anak dan orang tua ekuivalen dengan menanggung diri sendiri.

Hal itu bukan berarti menafikan bahwa menanggung anak dan orang tua itu sesuatu yang ringan. Sebagai beban ganda pasti berat.

Akan tetapi jika beban itu dipandang sebagai sebuah tanggung jawab, walau pun beban itu sesungghnya tidak hilang tapi tidak akan terasa sebagai suatu beban. Bahkan bisa jadi hal itu akan berubah menjadi sebuah kebahagiaan.

Seperti ketika mendaki gunung. Bagi orang biasa yang tidak suka naik gunung, mendaki gunung merupakan beban yang luar biasa beratnya.

Akan tetapi bagi para pendaki gunung, mendaki gunung merupakan sesuatu yang menyenangkan dan membahagiakan. Padahal objeknya sama, tapi hal yang dirasakan berbeda.

Hal itu karena cara pandang yang berbeda. Orang biasa memiliki pandangan bahwa naik gunung merupakan sebuah beban berat.

Sementara itu pendaki gunung memiliki pandangan bahwa naik gunung merupakan sebuah tanggung jawab dan tantangan besar yang harus dijalankan dengan penuh keriangan. Sebab kalau hal itu berhasil dijalankan, maka secara otomatis kebahagiaan akan datang dengan sendirinya.

Begitu pula dengan beban Generasi Sandwich. Berat, pasti. Akan tetapi jika Generasi Sandwich memandang beban berat itu sebagai sebuah tanggung jawab dan tantangan besar yang harus dijalankan, maka beban berat itu tidak akan terasa.

Bahkan beban berat itu tidak hanya tidak akan terasa, tapi akan berubah menjadi sebuah kebahagiaan manakala Generasi Sandwich berhasil menjalankan tanggung jawab dan tantangan besar itu dengan baik.

Menjadi Generasi Sandwich yang bahagia, dengan demikian "tidak sulit". Cukup dengan mengubah persepsi tentang menanggung anak dan orang tua sekaligus sebagai sebuah beban berat. Pandanglah itu sebagai sebuah tanggung jawab dan tantangan yang harus dijalankan dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun