Warna oranye menurut Alhabsy melambangkan kehangatan, harapan, optimisme, dan semangat muda. Warna putih melambangkan kesucian, ketulusan, kebersihan, keikhlasan, dan kemuliaan. Sementara warna hitam melambangkan  kemauan keras, disiplin, kekuatan, ketegasan, berwibawa, kepastian, aspiratif, dan perlindungan.
Sedangkan simbol untaian 17 butiran padi yang menempel dalam tangkai yang tegak lurus melambangkan adil, ukhuwah, istiqomah, berani, dan disiplin. Selain itu simbol tersebut melambangkan disiplin dalam menjalankan tugas dan tegas dalam mewujudkan keadilan dan kesejahteraan.
Ada hal menarik dari pergantian logo PKS ini. Mengapa PKS meninggalkan warna logo kebesarannya hitam-kuning yang telah mengantarkan mereka sampai saat ini masih eksis dalam perpolitikan Indonesia? Apakah PKS merasa "terancam" oleh partai baru bentukan Amien Rais, yakni Partai Ummat yang menggunakan logo dominan warna hitam dan kuning juga?
Dengan begitu bisa jadi perubahan logo PKS tidak terkait kehadiran Partai Ummat yang memiliki background warna sangat mirip dengan logo PKS lama. Akan tetapi bisa jadi perubahan logo PKS semakin menemukan momentumnya ketika Partai Ummat hadir.
Diakui atau tidak "pangsa pasar" PKS dan Partai Ummat adalah sama, yakni umat Islam moderat. Artinya PKS dan Partai Ummat memperebutkan "pangsa pasar" yang sama.
Memiliki brand partai yang mirip untuk "pangsa pasar" yang sama bisa jadi akan kurang baik dan kurang menguntungkan bagi salah satu atau keduanya. Oleh karena itu membuat brand baru mungkin sebuah pilihan bijak dan marketable.
Mengubah atau memodifikasi logo bagi PKS sesungguhnya merupakan sebuah "perjudian". Bisa jadi, dengan perubahan atau modifikasi itu PKS semakin maju dan besar. Akan tetapi bisa pula sebaliknya, dengan perubahan atau modifikasi itu PKS menjadi terpuruk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H