Saat ini wujud Partai Ummat bentukan Amien Rais memang belum utuh. Baru ada nama partai dan logo partai. Sedangkan kepengurusan partai sama sekali belum ada.
Masih menjadi teka-teki siapa yang akan menahkodai Partai Ummat ini. Siapa pula para pengurus yang akan terlibat dalam partai ini. Apakah tokoh-tokoh yang selama ini sudah familiar atau tokoh-tokoh baru yang akan ikut bergabung dalam partai ini.
Memang masih terlalu prematur membicarakan partai ini, sebab wujudnya saja belum sempurna. Akan tetapi partai ini layak dibicarakan mengingat gaung partai ini cukup nyaring. Mungkin karena sang inisiator merupakan tokoh besar yang memiliki andil besar dalam melahirkan reformasi.Â
Meskipun wujud partai belum sempurna, tapi "jenis kelamin" Partai Ummat ini sudah cukup jelas, yakni religius-nasionalis. Hal ini bisa dilihat dari asas partai, nama, dan logo partai. Asas partai memang Islam, tapi logo partai yang mengambil salah satu simbol dari butir Pancasila mengandung makna simbolik betapa kuatnya nasionalisme partai itu.
Katakanlah Partai Ummat ini sudah sah memiliki SK kepengurusan dari Kemenkumham (Kementerian Hukum dan HAM) dan lolos verifikasi faktual KPU (Komisi Pemilihan Umum) sehingga menjadi salah satu kontestan Pemilu 2024. Dalam Pemilu 2024 Partai Ummat berpotensi mendulang suara cukup besar jika beberapa hal berikut terpenuhi.
Pertama, Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Partai Ummat merupakan tokoh besar dan memiliki elektabilitas tinggi atau memiliki basis massa di masyarakat. Tokoh ini bisa dari kalangan mana saja, baik dari kalangan akademisi, mantan militer, atau pengusaha.
Penting juga Ketua Umum atau Sekretaris Jenderal Partai Ummat merupakan orang yang cukup tajir, sehingga tidak susah mendanai operasional partai. Mungkin orang yang dimaksud kurang lebih seperti Sandiaga Uno, misalnya.
Selain itu para pengurus Partai Ummat lainnya ada banyak tokoh yang sudah familiar dan juga memiliki basis massa yang kuat. Ini juga bisa dari kalangan akademisi, public figure, atau tokoh lainnya.
Kedua, Partai Ummat mampu menarik setengah atau lebih pemilih PAN (Partai Amanat Nasional). Hal ini sepertinya bukan mission impossible, mengingat banyak pemilih PAN merupakan loyalis Amien Rais.
Perolehan suara PAN pada Pemilu 2019 lalu sebesar 6,84% atau setara dengan 9.572.623 suara. Artinya jika Partai Ummat mampu "membajak" setengah dari suara PAN, Â Partai Ummat sudah punya modal sekira 3,42% atau sebanyak 4.786.311 suara. Â
Ketiga, Partai Ummat mampu menarik simpati pemimpin FPI (Front Pembela Islam). Kalau hal ini bisa dilakukan, maka Partai Ummat bisa mendapatkan cukup banyak suara mengingat anggota dan simpatisan  FPI cukup banyak.