Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Makna Tangisan Soetrisno Bachir untuk Amien Rais pada HUT PAN ke-22

24 Agustus 2020   08:05 Diperbarui: 24 Agustus 2020   08:05 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau hal itu terjadi, bukan tidak mungkin PAN akan gembos. Hal itu dikarenakan Amien Rais di PAN memiliki pengaruh yang besar dan loyalisnya juga cukup banyak.

Seperti halnya Soetrisno Bachir, Zulkifli Hasan juga masuk akal jika merasa berterima kasih kepada Amien Rais. Zulkifli Hasan bisa menjadi Ketua Umum PAN ke-4 juga tak lepas dari dukungan dan campur tangan Amien Rais.

Hanya saja ketika Zulkifli Hasan  maju mencalonkan diri lagi menjadi Ketua Umum PAN untuk kedua kalinya, Amien Rais tidak merestuinya. Amien Rais menginginkan ada regenerasi di tubuh PAN, tidak ada orang yang menjabat lebih dari satu kali sebagai Ketua Umum PAN. Itulah salah satu faktor yang menyebabkan Amien Rais "marah" kepada Zulkifli Hasan.

Sikap Zulkifli Hasan dan para elit PAN yang lebih memilih mendukung dan bergabung dengan pemerintahan Presiden Jokowi merupakan faktor lain yang menyebabkan Amien Rais mengambil jarak dengan para elit PAN di bawah Zulkifli Hasan. Amien Rais menginginkan PAN menjadi partai yang lebih berpihak kepada kepentingan rakyat, bukan kepentingan kekuasaan.

Amien Rais memang memiliki karakter keras dan berjiwa oposan. Ia tokoh yang selalu kritis terhadap setiap pemerintahan, siapa pun itu. Baik terhadap pemerintahan presiden Soeharto, BJ. Habibie, Gus Dur, Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono, dan termasuk pemerintahan presiden Jokowi saat ini.

Suatu waktu, tangisan Soetrisno Bachir mungkin akan menjadi tangisan Zulkifli Hasan dan para elit PAN lain jika Amien Rais benar-benar meninggalkan PAN dan membentuk partai baru. Walau pun partai baru itu belum tentu lebih besar dari PAN, tapi paling tidak akan mengambil banyak pemilih PAN.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun