Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto dikukuhkan kembali menjadi ketua umum partai Gerindra untuk periode 2020-2025 pada Kongres Luar Biasa partai Gerindra di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (08/08/2020). Terpilihnya Prabowo Subianto dalam Kongres Luar Biasa partai Gerindra tersebut, menjadikan Prabowo memimpin partai Gerindra untuk ketiga kalinya.
Pasca terpilihnya Prabowo Subianto menjadi ketua umum dalam Kongres Luar Biasa partai Gerindra tersebut, kemudian muncul kembali pembicaraan mengenai akan didorongnya kembali Prabowo Subianto sebagai capres (calon presiden) pada Pilpres 2024 nanti. Menurut Sekretaris Umum Partai Gerindra Ahmad Muzani, seluruh DPD dan DPC sepakat meminta Prabowo mengikuti Pilpres 2024.
Prabowo Subianto sendiri dalam Kongres Luar Biasa menjawab keinginan seluruh DPD dan DPC itu. Prabowo mengatakan hal tersebut akan diputuskan satu tahun atau satu setengah tahun lagi.
Kepastian Prabowo Subianto akan maju kembali atau tidak sebagai capres, dengan demikian baru akan diketahui paling tidak nanti satu tahun ke depan. Apakah Prabowo Subianto akan kembali menjadi capres untuk ketiga kalinya?
Banyak pihak meyakini bahwa Prabowo Subianto masih akan maju menjadi capres untuk ketiga kalinya pada pemilu 2024 nanti. Seandainya hal itu benar terjadi, banyak hal menarik terkait hal itu. Seperti dengan siapa Prabowo akan berpasangan, partai mana selain Gerindra yang diperkirakan akan ikut mengusung Prabowo, dan sebagainya. Â
Seandainya benar Prabowo Subianto akan maju sebagai capres kembali, nampaknya konstelasi politik tidak akan sama dengan waktu Pilpres 2019 lalu. Waktu itu Prabowo didukung penuh oleh kelompok umat Islam yang sering dikelompokkan sebagai kelompok Islam "garis keras". Pada Pilpres 2024 nanti, kemungkinan hal  itu tidak akan terjadi lagi kecuali calon wakil presiden yang mendampingi Prabowo didukung oleh kelompok Islam tersebut.
Banyak prediksi yang diberikan oleh para pengamat bahwa pada Pilpres 2024 nanti Prabowo Subianto akan berkoalisi dengan partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri, yakni PDI-P. Artinya jika Prabowo Subianto sebagai capres, maka PDI-P tidak mungkin mendukung begitu saja tanpa kompensasi. Kompensasi yang cukup logis bagi PDI-P adalah dengan menyodorkan pendamping untuk Prabowo.
Spekulasi yang berkembang, kader PDI-P yang akan diproyeksikan sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto adalah putri Megawati sendiri, yakni Puan Maharani yang saat ini menjadi ketua DPR RI. Selain nama Puan, ada juga nama kader PDI-P lain yang muncul, yang memiliki elektabilitas cukup tinggi, Â yakni gubernur Jawa Tengah saat ini, Ganjar Pranowo.
Terlepas dari, apakah Prabowo Subianto akan dipasangkan dengan Puan Maharani atau Ganjar Pranowo, hal menarik lain adalah siapa capres yang akan menjadi lawan Prabowo Subianto ? Banyak pihak meyakini bahwa capres yang akan menjadi rival Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 nanti adalah Anies Baswedan.
Kalau hal itu benar terjadi, sungguh sangat menarik. Hal itu dikarenakan Anies Baswedan tak ubahnya seperti Joko Widodo yang menjadi Presiden RI saat ini. Â
Publik tentu masih ingat bagaimana kronologis Joko Widodo menjadi gubernur DKI Jakarta waktu itu. Salah satunya adalah karena peran Prabowo Subianto. Prabowo Subianto lah yang ngotot membawa Joko Widodo ke Jakarta untuk dicalonkan menjadi gubernur DKI jakarta dipasangkan dengan Basuki Tjahaja Purnama.