Ulat tidak akan berhenti makan dedaunan tumbuhan hingga dedaunan itu habis. Tak jarang tumbuhan yang daunnya dimakan habis oleh ulat pertumbuhannya terganggu, bahkan menjadi mati. Â Oleh karena itu sebagian ulat menjadi hama dan musuh bagi para petani.Â
Tetapi setelah melakukan "puasa", ulat tidak hanya berubah secara fisik tapi juga karakter. Ulat berganti tubuh menjadi kupu-kupu yang indah. Tubuhnya warna warni, disukai banyak orang.
Karakter ulat juga berubah drastis setelah menjadi kupu-kupu. Jika karakter sebelumnya buruk karena rakus dan merusak tanaman, maka setelah berganti tubuh tidak lagi seperti itu.Â
Bahkan karakter ulat setelah berganti tubuh jadi kupu-kupu, menjadi baik dan menguntungkan, yaitu karena membantu proses penyerbukan bagi tumbuhan.
Umat Islam yang telah selesai menjalankan ibadah puasa, bisa jadi ada yang serupa dengan filosofi ular dan ada juga yang serupa dengan filosofi ulat.Â
Setelah berpuasa ada umat Islam yang tidak mengalami perubahan sikap dan perilaku, serta karakter sama sekali seperti sebelumnya. Tetapi ada juga sebagian umat Islam yang mengalami perubahan sikap dan perilaku, serta karakter sebagaimana yang diharapkan.
Sebagian umat Islam, sebelum menjalankan ibadah puasa mungkin ada yang memiliki sikap dan perilaku, serta karakter yang kurang baik. Setelah menjalankan ibadah puasa pun ternyata tetap tidak berubah. Sifat rakus, tamak, angkuh, dengki, dan sifat-sifat buruk lainnya tidak hilang dari dirinya.
Akan tetapi ada juga sebagian umat Islam yang mengalami perubahan sikap dan perilaku, serta karakter setelah menjalankan ibadah puasa. Mereka yang asalnya memiliki sifat rakus, tamak, angkuh, dengki, dan sifat-sifat buruk lainnya berubah, berganti menjadi sifat baik yang sebaliknya. Itulah efek sesungguhnya yang diharapkan pasca menjalankan ibadah puasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H