Sewaktu PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) DKI Jakarta yang dimulai tanggal 10 April sampai dengan 23 April 2020 berakhir, Anies meminta perpanjangan PSBB kepada presiden c.q. Menteri Kesehatan RI. Kali ini Presiden Jokowi setuju dengan kebijakan Anies Baswedan.
Periode kedua PSBB pun diterapkan oleh Anies Baswedan mulai tanggal 24 April sampai tanggal 22 Mei 2020, dengan menerbitkan Keputusan Gubernur Nomor 412 tahun 2020. Artinya PSBB di DKI jakarta diperpanjang selama 28 hari.
Terkait dikabulkannya permohonan perpanjangan PSBB di DKI jakarta tersebut, Anies Baswedan mengucapkan berterima kasih kepada Presiden Jokowi. Anies Baswedan mengusulkan perpanjangan PSBB di DKI jakarta karena kasus positif Covid-19 di ibu kota masih terus mengalami peningkatan.
Selain masalah persamaan kebijakan tentang perpanjangan PSBB di DKI jakarta, antara Gubernur Anies Baswedan dan Presiden Jokowi juga memiliki satu persamaan kebijakan lain. Yaitu tentang relaksasi (pelonggaran) PSSB.
Sebagaimana diketahui bersama bahwa pada awal Mei 2020 lalu, salah seorang "pembantu presiden", yakni Menko Polhukam Mahfud MD menyampaikan wacana relaksasi (pelonggaran) PSBB. Salah satu maksud dari relaksasi (pelonggaran) PSBB itu untuk menjaga agar kegiatan ekonomi tetap hidup. Sontak hal tersebut mengundang banyak reaksi keras dari beberapa pihak.
Belakangan Presiden Jokowi membantah adanya wacana relaksasi (pelonggaran) PSBB tersebut. Sebagaimana dilansir banyak sumber, dalam rapat terbatas mengenai percepatan penanganan Covid-19 di istana Merdeka, melalui konferensi video (18/05/2020) Presiden Jokowi menegaskan bahwa sampai saat ini pemerintah belum mengeluarkan kebijakan tentang pelonggaran PSBB.
Kebijakan Presiden Jokowi tersebut tentu senada dengan kebijakan Gubernur Jakarta Anies Baswedan. Anies Baswedan pun sama, bahkan belum memikirkan untuk melakukan relaksasi (pelonggaran) PSBB di DKI Jakarta.
Kekompakan kebijakan antara Presiden Jokowi dan kebijakan Gubernur Jakarta Anies Baswedan diharapkan terus berlanjut dan membuahkan hasil yang positif, berupa menurunnya atau berkurangnya kasus Covid-19 khususnya di DKI jakarta. Adanya perbedaan kebijakan, selain akan kurang bagus dalam konteks penanganan Covid-19, juga akan menimbulkan persepsi yang kurang baik di masayarakat.
Antara Presiden Jokowi dan Gubernur Jakarta Anies Baswedan sebetulnya memiliki hubungan yang sangat erat. Pada periode pertama presiden Jokowi mencalonkan diri jadi presiden, Anies Baswedan merupakan salah seorang konseptor ide-ide kampanye presiden Jokowi.
Waktu itu Anies Baswedan selalu setia menemani presiden Jokowi melakukan kampanye ke berbagai wilayah tanah air. Di mana ada presiden Jokowi di situlah ada Anies Baswedan. Jejak digital bisa membuktikan hal itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H