Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Setelah Hanafi Rais Mundur, Akankah Sang Adik Mumtaz Rais Menyusul?

6 Mei 2020   12:19 Diperbarui: 7 Mei 2020   21:59 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berita mundurnya Hanafi Rais dari posisinya sebagai Wakil Ketua Umum PAN (Partai Amanat Nasional), Ketua Fraksi PAN DPR RI, dan Anggota DPR RI Fraksi PAN 2019-2024 hari selasa, 05 Mei 2020 kemarin cukup menyita perhatian. Hal itu diyakini akan mengubah peta politik di internal PAN.

Hanafi Rais nampaknya kecewa dengan PAN. Ia menilai PAN melewatkan momentum untuk memperbaiki diri lebih bijaksana dalam berorganisasi dan bersikap. Ia juga tidak menginginkan PAN melakukan konformitas terhadap kekuasaan seperti yang dilakukan PAN saat ini.

Hanafi Rais memiliki sikap dan pandangan yang sama dengan Sang  Ayah, Amien Rais dan beberapa tokoh PAN lain. Hanafi Rais menginginkan PAN menjadi  partai oposisi sebagai penyeimbang pemerintah. Sementara nakhoda PAN saat ini, Zulkifli Hasan menginginkan PAN lebih dekat dan lebih akomodatif terhadap kekuasaan.

Langkah Hanafi Rais mundur dari PAN kemudian diikuti oleh loyalisnya. Ketua DPW (Dewan Pimpinan Wilayah) PAN Sulawesi Barat, Muhammad Asri Anas menyatakan akan mengikuti langkah Hanafi Rais. Menurut Anas, selain dirinya  akan banyak lagi kader PAN yang akan mengikuti Hanafi Rais mundur dari PAN.

Hanafi Rais mundur dari PAN dan loyalisnya tidak bisa dilepaskan sebagai buntut panjang dari Kongres V PAN di Kendari, Sulawesi Tengggara pada bulan Pebruari lalu. Sebagaimana diketahui, Kongres V PAN waktu itu diwarnai kericuhan dan terbelahnya PAN menjadi dua kubu. Kubu Mulfachri Harahap-Hanafi Rais yang didukung pendiri dan sesepuh PAN Amien Rais dan kubu Zulkifli Hasan-Edy Suparno yang didukung banyak pengurus PAN.

Dalam kongres itu kubu Zulkifli Hasan berhasil memenangkan pertarungan. Akan  tetapi kubu Mulfachri Harahap yang didukung Amien Rais kurang bisa menerima hasil kongres. Karena menurut mereka, sejak awal kubu Zulkifli Hasan tidak melakukan fair play.  

Akan tetapi dalam kepengurusan DPP PAN periode 2020-2025, Hanafi Rais dan adiknya Mumtaz Rais diakomodir Zulkifli Hasan masing-masing menjadi wakil ketua umum dan ketua DPP PAN. Hal itu diyakini oleh banyak pihak sebagai salah satu strategi Zulkifli Hasan untuk meredam serangan Amien Rais dan para  loyalisnya. Hanafi Rais dijadikan "tameng hidup" oleh Zulkifli Hasan.

Wajar saja ketika ada informasi Hanafi Rais mundur dari jabatannya di PAN dan DPR RI, muncul spekulasi-spekulasi yang dikaitkan dengan pembentukan PAN tandingan yang sempat mengemuka pasca kongres, yakni PAN Reformasi. Dengan tidak adanya "tameng hidup" Zulkifli Hasan di PAN, yakni Hanafi Rais, diyakini semakin memperjelas wacana  pembentukan PAN Reformasi.

Seandainya spekulasi wacana pembentukan PAN Reformasi benar-benar terbukti, jelas hal itu akan membahayakan PAN. Sebab dalam kepengurusan PAN saat ini, baik di pusat atau daerah, pasti masih banyak loyalis Amien Rais yang ada di belakang Hanafi Rais. Sangat mungkin nanti para loyalis Amien Rais akan bergabung dengan PAN baru, meninggalkan PAN lama.

Hal yang cukup menarik adalah mengenai Mumtaz Rais. Apakah ia akan mengikuti sang kakak, Hanafi Rais meninggalkan PAN ?

Mumtaz Rais, anak ketiga dari Amien Rais ini berada dalam posisi yang cukup dilematis. Ia berada diantara sang ayah, Amien Rais dan sang mertua Zulkifli Hasan, yang sedang bermusuhan secara politik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun