Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pengemis Tua

10 Februari 2020   10:13 Diperbarui: 10 Februari 2020   23:00 2060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengemis tua itu
Berjalan perlahan, lelah, lemah
Mencari asa di tengah kota
Mencari secuil belas kasihan
Mencari hati yang dermawan

Pengemis tua itu
Berpakaian lusuh nan rapuh
Bermandikan peluh
Terus melangkah dengan berbekal harapan
Demi bertahan hidup
Untuk melanjutkan sisa hidup

Pengemis tua itu
Hanya sekedar mengemis uang recehan
Tak pernah mengemis uang milyaran
Tak pernah mengemis jabatan
Tak pernah mengemis kedudukan

Pengemis tua itu
Tak pernah tahu siapa pemimpin negeri
Yang dia tahu setiap hari harus mengais rezeki
Dia tak pernah tahu konstitusi
Yang menyatakan orang-orang seperti dirinya
Seharusnya dipelihara oleh negara

Pengemis tua itu
Terus berjalan, terus bertahan
Di tengah kepenatan, di tengah kepadatan
Entah sampai kapan
Mungkin sampai mengenakan kain kapan

                 Cianjur, 10-02-2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun