Hobi merupakan kegiatan yang menyenangkan dan membuat seseorang merasa lebih bahagia. Karena menyenangkan dan membahagiakan, seringkali seseorang menjadi larut dalam hobinya. Terkadang karena memperturutkan hobi, seseorang menjadi lupa waktu dan lupa segalanya.
Memiliki hobi bisa diibaratkan seperti memiliki "isteri kedua" bagi seorang laki-laki. Hal itu dikarenakan hampir semua hobi pasti membutuhkan budget ekstra yang kadang tidak sedikit, di luar budget yang sudah rutin. Artinya orang yang memiliki hobi harus siap menafkahi hobinya itu.
Seperti orang yang memiliki hobi memancing misalnya, maka ia harus bersiap menafkahi hobi memancingnya itu dengan menyiapkan budget untuk membeli alat pancing, umpan, bayar tempat mancing, dan sebagainya. Demikian pula orang yang memiliki hobi memelihara tanaman, memelihara binatang, atau yang lainnya pasti harus pula menafkahi hobinya dengan menyiapkan budget ekstra.
Beberapa hobi membutuhkan budget super mahal, sehingga tidak semua orang bisa memiliki hobi itu. Misalnya hobi mengoleksi mobil mewah atau motor gede, hobi mengoleksi lukisan pelukis dunia, hobi mengoleksi batu permata, hobi mengoleksi barang-barang antik nan langka, hobi travelling ke luar negeri, atau hobi mengoleksi tas mahal merk terkenal berharga miliaran rupiah, khusus untuk kaum wanita.
Bahkan bagi kalangan tertentu hobi yang dilakukan terkadang tidak lazim, bersifat ekstrim, penuh tantangan, dan berbahaya. Mungkin karena hobi yang mainstream sudah tidak bisa membuat mereka merasa senang dan bahagia. Seperti ada orang yang hobi berburu binatang buas, memanjat tempat-tempat tinggi, atau melakukan hal-hal yang membahayakan jiwa.
Dalam hal ini mungkin kita ingat pada tahun 1993 dulu  ada sebuah film bergenre action berjudul Hard Target yang cukup populer karena dibintangi oleh aktor laga terkenal waktu itu, Jean-Claude Van Damme. Film tersebut menceritakan tentang sebuah geng atau kelompok orang-orang kaya yang memiliki hobi mengerikan, yaitu memburu manusia. Hobi itu sekaligus mereka jadikan ladang bisnis untuk mendatangkan uang yang banyak.
Modus mereka menyalurkan hobi adalah dengan cara mencari tunawisma yang  kuat dan tangguh, yang sudah tidak memiliki kerabat. Tunawisma yang sangat mereka sukai adalah mantan tentara. Si tunawisma mereka tawari uang $ 10.000 jika mereka dapat bertahan hidup sampai ke sebuah jembatan yang melewati kota (crosstown).
Setelah mereka mendapatkan tunawisma sebagai objek hobi, mereka kemudian menawarkan kepada kolega-kolega mereka yang memiliki hobi yang sama untuk turut bergabung. Tentu saja untuk bisa ikut "berburu" tidak gratis. Kolega-kolega mereka harus menyiapkan sejumlah uang sebagai "tiket berburu". Sementara si tunawisma sebagai objek buruan kemudian mereka lepas dari sebuah "titik start", dipersilahkan untuk berjalan atau berlari menuju crosstown. Setelah beberapa menit kemudian, para pemburu yang siap dengan senapan mereka mulai beraksi memburu sang tunawsima.
Tentu saja peluang sang tunawisma untuk selamat dari buruan orang-orang bersenjata sangat kecil. Seorang tanpa senjata harus melawan banyak orang bersenjata lengkap, tentu sangat tidak seimbang. Tidak ada tunawisma yang bisa selamat dari buruan orang-orang kaya nan sakit itu.
Sampai suatu saat datang seorang pria pelaut ahli beladiri bernama Chance Boudreaux (Jean-Claude Van Damme), yang berhasil mengungkap sekaligus membasmi kejahatan kelompok orang-orang kaya itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H