Mohon tunggu...
Wiwin Widayanti
Wiwin Widayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Prodi Pendidikan Sosiologi di Universitas Negeri Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sigmund Bauman - Masyarakat Modernitas

19 Oktober 2022   23:57 Diperbarui: 20 Oktober 2022   00:02 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sigmund Bauman merupakan seorang sosiolog yang lahir di polandia pada tahun 1925. Pada mula karirnya di Universitas Warsawa, postingan artikel serta buku yang dibuatnya sempat disensor pada tahun 1968 hinnga ia dipecat dari Universitas. Bauman pun meniti kembali karirnya di Kanada, Amerika Serikat serta Australia sampai ke Inggris, ia menjabat sebagai professor emeritus sosiologi (1971) di Universitas Leeds dan Warsawa.

Liquid Modernity

Bauman mengkritisi dan mengevaluasi berbagai macam permasalahan global yang terjalin di Eropa dan dunia. Bauman pula berpandangan kalau modernitas mempunyai dua indikasi pokok, ialah modernitas padat dan modernitasa cair. Masyarakat berkembang dalam bimbingan ide dan tatanan dalam modernitas padat, sedangkan dalam modernitas cair masyarakat dan manusia secara paradoksal didikte oleh ilusi mengenai kecekatan dan perubahan yang terus menerus hingga kehilangan pendasaran. 

Penggambaran Bauman tentang dunia saat ini dituturkan dengan sebutan Liquid Modernity (modernitas cair). Anggota masyarakat modernitas cair melakukan aksi perubahan lebih cepat guna mengkonsolidasi kebiasaan menjadi rutinitas. Terdapat pengaturan baru yang belum sempat terjadi sebelumnya, dengan berbagai ragam tantangan yang wajib dilalui individu. Tipe kehidupan yang tinggal dalam masyarakat ini disebut dengan Liquid life.

Struktur dan akti-struktur. Dua wujud masyarakat yang berbededa ini disoroti Bauman dengan karakteristik yang saling silih mengambil alih satu sama lain. Ciri khas dari struktur (masyarakat atau sosialisasi) merupakan berbentuk heterogenitas, terdapat perbandingan status dan sistem tata nama yang membuat masyarakat tidak setara. 

Masyarakat pun terklasifikasikan menjadi kelompok elite dan massa. Berbeda dengan struktur, anti-struktur (komunitas, sosialitas) memiliki karakteristik yang homogenitas, terdapatnya keseteraan dengan tidak adanya status dan anonim. Tidak adanya tujuan dan kepentingan disebut sebagai anonim.

Kehidupan yang ambivalen. Zygmunt Bauman memandang ambivalensi selaku suatu aksi ataupun perasaan yang bertentangan, yaitu sebuah aksi yang tidak ditetapkan oleh faktor-faktor eksternal manusia.  Bagi Bauman, di dalam kehidupan manusia tidak terdapat nilai yang pasti. Sama halnya dengan moralitas yang tidak dapat diuniversalkan. Dalam salah satu karya berjudul "Life is Frahments" Bauman menguraikan realitas bahwa kehidupan tidak mungkin hanya di tata satu moral yang rasional dan universal sementara itu kehidupan sangatlah beragam.

The stranger (orang asing). Para pengembara merupakan orang-orang asing yang tidak bertuan yang berkeliaran tanpa tujuan yang pasti, bahkan mereka tidak tahu akan pergi ke mana setelahnya. "Orang asing" ini merupakan istilah bagi mereka yang berada diantara kehidupan modernitas dan bukan merupakan bagian dari bentuk masyarakat tersebut. 

"Orang asing" dianggap sebagai suatu ancaman bagi tatanan yang ada, karena kehadirannya dianggap mengganggu stabilitas dan normalitas suatu masyarakat. Tetapi dalam dunia postmodern "orang asing" lebih diterima. postmodernitas menerima keberagaman dunia, ia tidak ditetapkan guna memaksakan aturan atas dunia.

Kekuasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam pemikiran Bauman, universalitas dalam perspektif postmodern menyangkut permasalahan globalisasi yang berkaitan dengan informasi, teknologi dan ekonomi bukan ekumenisasi politik, budaya dan otoritas moral. Elemen terpenting yang ada dalam modernitas adalah ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Dengan dikuasainya ilmu pengetahuan, manusia juga mampu mengontrol teknologi, mendominasi dan mengatur teknologi tersebut. Ruang-ruang yang tercipta karena hadirnya teknologi menurut Bauman adalah; hono ludens (para penjudi), homo economicus (para pengusaha) dan homo sentimentalis (kaum hedonis). Berbagai resiko dan bahaya pun terjadi di masyarakat dengan hadirnya teknologi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun