Pendidikan Guru penggerak ini adalah sangat bersyukur. Saya memperoleh pedoman dalam membuat program yang baik untuk murid, sebuah kesempatan yang hanya bisa didapatkan secara eksklusif melalui pendidikan guru penggerak. Saya dapat lebih memaknai peranan seorang guru. Saya tidak lagi berorientasi pada nilai dan hasil akhir akan tetapi dapat melihat perkembangan yang terjadi melalui proses yang ditunjukkan oleh murid - murid.
Perasaan saya setelah mempelajari modul 3.3 bagian akhir dariIntisari dari modul 3.3 ini adalah mengenai pembentukan student’s agency atau kepemimpinan murid, bagaimana guru dapat memfasilitasi proses pembentukan kepemimpinan murid ini melalui program - program yang dirancangnya di sekolah. Student’s agency tidak dapat dilepaskan dari profil pelajar pancasila, keduanya saling terikat satu sama lain.
Murid yang memiliki jiwa kepemimpinan dipastikan memiliki karakter profil pelajar pancasila dalam dirinya. Nah, untuk memantik tumbuhnya student’s agency, guru perlu melibatkan murid dalam pengambilan keputusan, menghargai suara mereka, serta dengan menjadikan mereka memiliki rasa “memiliki” (ownership) atas program - program yang sekolah buat. Sekolah dirancang sebaik mungkin untuk dapat menampung pemikiran, ide kreativitas, dan daya nalar kritis murid. Selain itu, kita perlu mengkondisikan lingkungan yang diharapkan dapat mendukung tumbuh kembangnya kepemimpinan murid yang diantaranya memenuhi beberapa karakter sebagai mana berikut :
Lingkungan yang menyediakan pola pikir positif dan merasakan emosi yang positif,
Lingkungan yang mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara positif, arif dan bijaksana,
Lingkungan yang melatih keterampilan yang dibutuhkan murid dalam proses pencapaian tujuan akademik maupun non-akademiknya,
Lingkungan yang melatih murid untuk menerima dan memahami kekuatan diri, sesama, serta masyarakat dan lingkungan di sekitarnya,
Lingkungan yang membuka wawasan murid agar dapat menentukan dan menindaklanjuti tujuan, harapan atau mimpi yang manfaat dan kebaikannya melampaui pemenuhan kepentingan individu, kelompok, maupun golongan,
Lingkungan yang menempatkan murid sedemikian rupa sehingga terlibat aktif dalam proses belajarnya sendiri,
Lingkungan yang menumbuhkan daya lenting dan sikap tangguh murid untuk terus bangkit di tengah kesempitan dan kesulitan.
Lingkungan yang positif itu akan menjadi semakin maksimal dengan adanya komunitas - komunitas pendukung. Komunitas merupakan satu wadah yang dapat menciptakan kesempatan-kesempatan yang mendorong tumbuhnya dan berkembangnya berbagai sikap dan keterampilan-keterampilan penting dalam diri murid, misalnya sikap percaya diri, mandiri, kreatif, gigih, keterampilan berpikir kritis, dalam berbagai interaksi yang mereka lakukan dengan murid, sehingga murid akan senantiasa merasa didukung, berdaya, dan memiliki efikasi diri yang tinggi. Guru memperlakukan murid sebagai mitra, mereka dapat mengajaknya untuk berdiskusi, mempercayainya untuk menentukan pilihan, mendengarkan dan menghargai mereka.