Maka dari penelitian efek IKEA dengan sistem DIY ini dapat disimpulkan yaitu mereka menganggap bahwa produk yang mereka rakit sendiri adalah sebuah mahakarya dan memiliki nilai tinggi. Berlaku sebaliknya efek IKEA justru akan hilang apabila terjadi kegagalan dalam perakitan. Kegagalan tersebut sangat mudah membuat perasaan atau emosional seseorang menjadi negatif atau mengarah kepada sikap ketidakpuasan.
Perusahaan IKEA juga dalam memasarkan produknya memiliki strategi yang sangat menarik dibandingkan perusahaan lain yaitu selalu mengikuti trend dan unik, dimana salah satu prinsipnya adalah mengurangi harga dengan berbagai cara tanpa mengurangi kualitas. Maka banyak konsumen yang menginginkan produk tersebut untuk mengisi ataupun menghias rumah mereka.
Bahkan ketika terjadi pandemi Covid-19, IKEA mengubah strategi pemasaran melalui katalog digital yang dapat diakses pada laman ikea.co,id. Upaya tersebut dilakukan oleh IKEA agar konsumen mudah dalam mengakses dan membeli produk mereka tanpa harus takut berpergian keluar rumah akibat pandemi yang masih ada.
Sumber:
Norton, Mochon, Ariely. 2011. "The IKEA effect: When labor leads to love". Journal of Consumer Psychology 22(3): 453-460. Diakses padaÂ