Mohon tunggu...
wiwik misnawati
wiwik misnawati Mohon Tunggu... -

orginary girl, love dance, singing, acting, travelling, shopping, poem

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Westernisasi

2 November 2010   06:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:54 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Kebiasaan serta kebudayaan bangsa Indonesia kini hampir pudar. Dengan adanya dan berkembangnya kebudayaan asing di Indonesia menjadikan budaya indonesia tersingkir. Westernisasi, istilah yang tidak terlalu asing yang menjadi salah satu penyebab semakin lunturnya kebudayaan di indonesia. Westernisasi atau sering disebut kebarat-baratan atau pembaratan. Westernisasi merupakan pengaruh besar dalam bidang politik, sosial, budaya, pengetahuan, seni dan tehnologi yang mengubah kehidupan bangsa-bangsa indonesia. Westernisasi atau pembaratan atau kebarat-baratan menyebar di indonesia dengan banyak media yang bisa menyebarkan hal tersebut hingga melunturkan kebudayaan maupun tradisi di indonesia ini yang menganut kebudayaan dan pemikiran orang-orang ketimuran. Belakangan ini budaya barat hampir menguasai budaya bangsa indonesia. orang-orang yang berpandangan timur mulai memodernisasi. Banyak yang mengikuti budaya orang-orang barat maupun gaya hidup orang-orang barat. Namun, beralasan bahwa mereka berpedoman atau berdasarkan pada morderenisasi dan memodernkan budaya yang di anggap sudah sepatutnya di ganti atau di rubah agar lebih modern. Dan anggapan pemuda-pemuda indonesia sendiri, saat ini kebudayaan dan gaya hidup serta pemikiran orang-orang timur atau bangsa indonesia jadul atau sudah kuno, bahkan dianggap kampungan atau sudah tidak layak di anut lagi. Sebagian dari mereka pemuda-pemuda indonesia, menganggap moderen itu adalah bertingkah dan bergaya hidup seperti budaya dan gaya hidup dari orang- orang barat yang notabene kebiasaan orang-orang barat sangat berbeda jauh dengan kebiasaan orang-orang timur atau orang-orang indonesia. mereka justru menganggap budaya luar adalah budaya yang patut dikagumi, pantas ditiru dan diterapkan sebagai budaya baru dan modern, budaya keren, budaya yang tidak kampungan, budaya yang banyak memberikan kebebasan tidak mengikat serta tidak banyak aturan-aturan konyol, dan pujian-pujian lain terhadap budaya orang-orang barat dan memandang sebelah mata budaya indonesia sendiri. Kebiasaan masyarakat Indonesia terutama pemuda-pemuda indonesia sekarang sudah melenceng dari sebagaimana mestinya

Sedikit contoh dari westernisasi atau penganut kebarat-baratan yang sudah banyak menyebar dan ditiru orang-orang timur antara lain: pertama dari penampilan atau cara berpakaian yang setengah-setengah. Maksudnya, orang-orang timur mengikuti cara berpakaian orang-orang barat yang menggunakan pakaian belum jadi atau setengah jadi atau pakaian terbuka padahal penampilan orang-orang timur seharusnya dengan pakaian tertutup untuk melindungi kulit dari panasnya cuaca di indonesia; kedua orang-orang timur mengikuti gaya bergaul orang=orang barat dimanabagi orang-oarang barat tidak ada batasan antara laki-laki dan perempuan. Mereka terbiasa cium pipi kanan dan cium pipi kiri ketika bersapa, sedangkan orang-orang timur biasa menyapa orang-orang yang dijumpai hanya dengan senyum atau jabat tangan; ketigaPola makan atau cara makan yang banyak perbedaan menonjol antara orang-orang barat dan timur yaitu tata cara makan orang-orang barat yang tampak jelas berbeda dengan tata cara makan orang-orang timur. Menu makan orang-orang barat misalnya saja sarapan orang-orang barat yang hanya dengan roti sedangkan orang-orang timur yang membutuhkan karbohidrat dengan makanan pokok seperti jagung, nasi, maupun sagu dan paling banyak dikonsumsi yaitu nasi. Waktu makan orang-orang barat pun juga jauh berbeda dengan orang-orang timur; keempat tingkat kesopanan orang-orang timur yang perlu dibanggakan karena memiliki tingkat kesopanan orang-orang timur lebih tinggi dari pada orang-orang barat. Kelima, orang-orang barat yang lebih mementingkan dirisendiri dan acuh kepada orang lain maupun lingkungan sekitar, sekarang banyak diikuti dan orang-orang timur atau bangsa indonesia dimana hal tersebut berbeda dengan budaya orang-orang indonesia yang ramah tamah serta gotong royang terhadap sesama.

Westernisasi mendoktrin pemuda-pemuda yang masih labil yang sedang mencari jati diri. Westernisasi sangatlah berbahaya kepada ketahanan dan keutuhan negara kita. Meskipun ada juga beberapa keuntungan yang didapat dari mengikuti kebiasaan, kebudayaan orang-orang barat yaitu etos kerja dan semangat bekerja lebih tinggi orang-orang barat dibandingkan dengan orang-orang timur yang sering terbiasa dengan malas-malasan. Harusnya kebiasaan-kebiasaan orang-orang barat tersebut di buang jauh-jauh. Kita boleh memakainya tapi harus disaring lebih dahulu. Mana yang membawa manfaat positif dan mana yang membawa pengaruh negatif. Kita kokohkan ketahanan nasional ini dengan menseleksi budaya-budaya luar yang datang. Demi terciptanya ketahanan di negara Indonesia ini, sebagai seorang pemuda indonesia akan mengabadikan tradisi-tradisi nasional Indonesia. Yaitu dengan cara melaksanakan dan menerapkannya pada diri sendiri serta turut menghimbau kepada masyarakat luas untuk menerapkan pada diri mereka. Namun terhadap budaya luar, sebaiknya menseleksinya apakah baik untuk di gunakan atau tidak baik digunakan.

Tidak hanya itu, kita juga perlu menjaga budaya-budaya warisan leluhur dan tetap menjaga etika kesopanan terutama tata cara dalam berpakaian. Agar tidak di hak patenkan oleh negara lain. Karena budaya-budaya kita ini adalah aset kekayaan kita. Maka dari itu kita harus menjaganya hingga titik darah penghabisan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun