Mohon tunggu...
wiwik kurniaty
wiwik kurniaty Mohon Tunggu... Administrasi - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Memahami Kepribadian Agar Karakter Tak Melenceng

30 Januari 2016   12:15 Diperbarui: 30 Januari 2016   12:32 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="dedihumas.bnn.go.id"][/caption]Kesibukan kerja, terkadang membuat orang tua lupa atas pembentukan karakter anak. Di kota besar, banyak orang tua menyerahkan pada suster. Satu hal yang perlu diketahui, seseorang telah memiliki kepribadian sejak lahir. Apakah kepribadian itu bisa bermanfaat atau tidak, tergantung dari pembentukan karakternya. Nah…pembentukan karakter inilah yang seharusnya menjadi peran orang tua dalam sebuah keluarga.

Secara teori, kepribadian manusia ada empat macam. Yaitu :

- Koleris : tipe ini bercirikan pribadi yang suka kemandirian, tegas, berapi-api, suka tantangan.

- Sanguin : tipe ini bercirikan suka dengan hal praktis, happy dan ceria selalu, suka kejutan, suka sekali dengan kegiatan sosial dan bersenang-senang.

- Plegmatis : tipe ini bercirikan suka bekerjasama, menghindari konflik, tidak suka perubahan mendadak, teman bicara yang enak, menyukai hal yang pasti.

- Melankolis : tipe ini bercirikan suka dengan hal detil, menyimpan kemarahan, perfeksionis, suka instruksi yang jelas, kegiatan rutin sangat disukai.

Jika dilihat dari empat kepribadian ini, Anda masuk dalam kategori yang mana? Yang jelas, keempat kepribadian tersebut, punya keunggulan dan kelemahan. Misalnya tipe koleris identik dengan orang yang berbicara kasar dan terkadang tidak peduli.  Atau Melankolis, cenderung perfeksionis dalam detil kehidupan serta inilah yang terkadang membuat orang lain cukup kerepotan. Sekali lagi, semuanya mempunyai kelemahan dan kelebihan.

Karena itulah, dalam perkembangannya, seseorang ingin berbuat positif untuk mengatasi kelemahan dari kepribadiannya. Upaya untuk memunculkan kebiasaan positif inilah yang disebut dengan karakter. Seseorang yang memiliki kepribadian koleris, yang suka kasar dalam berbicara, bisa menjadi santun dan lebih menghargai orang lain. Disinilah pentingnya pendidikan karakter sejak dini. pendidikan karakter ini berhubungan dengan pemberian pandangan mengenai nilai-nilai hidup, seperti kejujuran, kecerdasan, saling menghargai, dan lain-lain.

Lalu, bagaimana dengan maraknya fenomena generasi muda yang suka dengan kekerasan? Bisa jadi mereka tidak bisa mengarahkan kepribadiannya ke hal-hal yang positif. Karena karakternya tidak pernah dibentuk. Karakternya hanya diisi dengan hal-hal yang negatif. Sebut saja kaum muda dari kelompok radikal, dalam benaknya selalu diisi dengan kebeneran mutlak. Hanya paham yang mereka anutlah yang benar. Makanya itu, mereka dengan mudah mengkafirkan orang lain, dengan mudah membunuh atas nama Jihad, dan lain sebagainya.

Ingat, karakter tidak bisa diwariskan. Karakter harus dibangun dan dikembangkan secara sadar. Tapi, karakter bisa terpengaruh dari pergaulan dan lingkungan. Untuk itu, bangunlah lingkungan Anda dengan sifat-sifat yang positif. Bangunlah lingkungan Anda dengan suasana yang damai, tidak ada kebencian, dan saling toleran. Sehingga yang muncul adalah karakter karakter yang positif. Karakter-karakter yang mendamaikan.

Jika saat ini diantara kita mempunyai karakter yang buruk, sadarlah bahwa hal itu harus dibenahi. Masih bisa diperbaiki, sepanjang ada niat. Karakter adalah pilihan kita sendiri. Tinggal kita mau memilih yang baik atau yang tidak baik. Dan ingat, setiap pilihan pasti ada konsekwensinya. Karena itulah, bentuklah karakter positif dalam kepribadian kita. Setiap manusia di bumi ini, berpotensi menjadi pribadi yang berkarakter. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun