Mohon tunggu...
wiwik kurniaty
wiwik kurniaty Mohon Tunggu... Administrasi - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menang di Saat Sulit

21 Mei 2020   17:28 Diperbarui: 21 Mei 2020   17:39 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertengahan Mei lalu, Pemerintah Indonesia mengatakan akan melonggarkan  kondisi masyarakat soal Covid-19 dan kita diminta bersiap untuk menuju keadaaan new normal yang berbeda dengan kondisi normal sebelumnya. Terlebih vaksin Covid-19 belum ditemukan sehingga kita harus tetap memperhatikan beberapa hal berkenaan dengan penularan Covid-19 ini.

Kondisi new normal adalah kondisi dimana kita tetap harus memperhatikan protocol kesehatan yang sebelumnya mungkin sering kita abaikan. Menjaga jarak dengan oranglain, melindungi diri dari kemungkinan virus masuk seperti rajin mencuci tangan dan memakai masker. Kita juga harus memperhatikan agar tidak berkerumun dengan banyak orang.

Di sinilah ujiannya, karena pada bulan ini kita menghadapi bulan puasa dan akhirnya Idul Fitri. Bulan dimana kita biasanya menghabiskan waktu di masjid untuk beribadah ; salat tarawih, tadarus dan salat subuh berjamaah. Dan akhirnya kita sampai pada hari raya Idul Fitri dimana kita melakukan salat Id; sesuatu yang biasanya kita lakukan di masjid besar atau lapangan besar dan bersama dengan banyak orang.

Kini keadaannya berbeda. Kita dihadapkan pada kondisi dimana amat riskan untuk beribadah secara bersama-sama dengan skala besar karena kita harus menanggung kemungkinan penularan Covid-19. Kemungkinan penularan dalam ibadah ini kemungkinan bisa terjadi karena bersasar kejadian-kejadian sebelumnya, penularan terjadi pada pertemuan keagamaan.

Kita ambil contoh di sini adalah Ijtima Gowa di Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu yang menyebabkan ratusan orang yang hadir pada saat itu, baik dalam negeri maupun luar negeri , tertular. Penularan itu meluas karena sebagian dari pembawa virus memakai moda transportsi kapal laut dan pesawat untuk pulang ke tempat asal.

Hal-hal inilah yang harus kita perhatikan bersama dan sebaiknya dihindari. Bukan pada ibadahnya tapi momentum berkumpul ini yang membuat penularan semakin menghebat. Ini memang sebuah situasi yang amat sulit dan seharusnya kita bisa paham akan aturan-aturan kesehatan yang sudah diatur itu.

Puasa dan idul Fitri adalah momentum kemenangan kita melawan hawa nafsu yang kita miliki. Masing-masing orang selalu ingin amalannya berlipat ganda pada masa ini.

Karena itu kemenangan melawan hafa nafsu yang berhasil kita menangkan itu jangan sampai terganggu dengan kekalahan kita melawan Covid-19. Karena pada hakekatnya virus Corona ini bisa dihindari apabila kita melakukan protocol kesehatan secara benar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun