Mohon tunggu...
Wiwik Agustina
Wiwik Agustina Mohon Tunggu... Lainnya - Writer and Long Life Learner

Concern about Self Development and Poverty. Welcome to My Universe! From science to digital marketer. I believe that humans do what they think, and think what they believe, let's start changing our thoughts through sentences.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Capai Resolusi 2025 dengan Metode SMART

10 Januari 2025   18:10 Diperbarui: 9 Januari 2025   15:57 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Metode SMART (Sumber: Freepik/jannoon028)

Ramai di media sosial anjuran untuk pindah bekerja bahkan kewarganegaraan melihat kondisi Indonesia belakangan ini. Alhasil, banyak mereka yang sudah bekerja di luar negeri memberikan tips, apakah itu salah? Tentu saja tidak, bahkan banyak yang menjadikan itu sebagai resolusi 2025.

Untuk mencapai resolusi 2025, Anda bisa mencoba menggunakan metode SMART. Metode ini cukup familiar, yaitu kerangka kerja yang digunakan untuk menetapkan tujuan yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu.

Metode SMART juga banyak digunakan untuk manajemen proyek, pengembangan pribadi, pendidikan, dan perencanaan strategis, karena memberikan panduan yang jelas dalam merumuskan dan mengevaluasi tujuan, termasuk resolusi Anda tahun ini.

SMART adalah akronim dari 5 kata, yaitu Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Timeless. Lantas, bagaimana membuat resolusi 2025 dengan metode ini?

Apa itu SMART?

Sebelum mengimplementasikan SMART, ketahui lebih dahulu tentang definisi masing-masing dari variabel ini. 

1. Specific (Spesifik)

Dimana Anda harus memiliki tujuan jelas dan spesifik yang ingin dicapai. Misalnya, ketimbang mengatakan, "Saya ingin lebih sehat," katakan, "Saya ingin berolahraga tiga kali seminggu selama satu jam." Buat tujuan yang spesifik sehingga dapat diukur dengan jelas.

2. Measurable (Terukur)

Setelah tujuan yang ingin dicapai jelas, maka pastikan dapat diukur sehingga kemajuan dan keberhasilannya dapat dievaluasi. Misalnya, "Saya ingin berolahraga tiga kali seminggu selama satu jam di pagi hari mulai dari jam 5." 

3. Achievable (Dapat Dicapai)

Pastikan jika tujuan Anda tersebut realistis dan dapat dicapai berdasarkan sumber daya, waktu, dan kemampuan yang dimiliki. Misalnya, jika Anda baru mulai berolahraga, menetapkan target lari 5 km dalam dua minggu lebih realistis daripada target sehari.

4. Relevant (Relevan)

Apakah tujuan Anda sesuai dengan prioritas dan relevan dengan misi dan visi hidup? Misalnya, jika Anda meyakini bahwa hidup perlu bertanggungjawab, maka kebiasaan merokok perlu dihilangkan karena menjaga kesehatan adalah bagian dari tanggungjawab untuk mendukung aktivitas olahraga guna hidup sehat.

5. Timeline (Berbatas Waktu)

Tujuan harus memiliki batas waktu tertentu untuk dicapai agar memberikan rasa urgency. Misalnya, "Saya bisa ikut maraton 5 km setelah lima bulan berolahraga mandiri."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun