Investasi merupakan bagian dari privilege di tengah tabungan masyarakat Indonesia yang kian tipis, dimana hanya 1% orang Indonesia yang memiliki tabungan diatas 100 juta*. Namun, bukan berarti tidak mungkin untuk memperbaiki kondisi ekonomi lebih baik sekalipun dengan kapital yang kecil.Â
Di tengah perang iklan pinjol bahkan judol, investasi dengan modal kecil sering kali tidak mendapatkan exposure, padahal membangun mentalitas kaya yang percaya pada proses tidak bisa dalam waktu semalam. Tidak ada kaya dalam waktu instan, sama halnya yang dilakukan oleh Warren Buffet yang konsisten untuk berinvestasi di pasar saham.
Namun, tidak hanya pasar saham saja yang bisa menjadi pilihan investasi, salah satu kebiasaan yang saya bangun saat mendapatkan pekerjaan kali pertama adalah menabung emas di salah satu platform investasi BUMN.
Menabung emas secara digital sangat memudahkan, apalagi dengan nominal pembelian mulai dari 50 ribu rupiah. Selain itu, platform digital ini menyediakan fitur perencanaan emas sesuai dengan tujuan investasi, seperti pensiun, membeli properti, uang sekolah, dan lainnya.
Selain menabung, kemudahan untuk buyback atau menjual emas yang dimiliki juga relatif mudah. Sama halnya dengan rokok atau narkotika, investasi juga membuat ‘candu’ jika konsisten dilakukan dari nominal yang kecil akan bertambah menjadi nominal yang besar.
Ingat, berinvestasi bukan dilakukan secara spekulan yang memanfaatkan fluktuasi harga untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dalam waktu singkat. Tentunya, 50 ribu akan bertumbuh jika dilakukan dengan konsisten dalam waktu panjang. Perlu diingat emas adalah safe haven yang nilainya sejalan dengan inflasi.
Bayangkan jika Anda mengalokasikan 50 ribu rupiah setiap minggu selama 10 tahun, berapa imbal hasil yang akan diperoleh? Berikut data harga emas selama 5 tahun terakhir **:
- Jan 2020 = 767.000
- Jan 2021 = 965.000
- Mar 2022 = 1.036.000
- Mar 2023 = 1.082.000
- Mar 2024 = 1.203.000
- Jan 2025 = 1.541.000
Dapat disimpulkan bahwa harga hari ini (8 Januari 2025) mengalami kenaikan mencapai 2x lipat atau 100% dibandingkan harga Januari 2020. Sekalipun harga emas juga fluktuatif, namun jika konsisten untuk berinvestasi jangka panjang, nilai emas tidak tergerus oleh inflasi.
Jika Anda konsisten berinvestasi 50 ribu/minggu selama 10 tahun, maka total investasi sebesar 50 ribu/minggu x 4 minggu x 120 = 24 juta. Jika selama 10 tahun mengalami kenaikan 4x (dengan asumsi 5 tahun adalah 2x lipat), maka setelah 10 tahun nilai investasi menjadi 96 juta.
Perlu diperhatikan bahwa karena menggunakan metode DCA atau Dollar Cost Averanging, dimana Anda menginvestasikan sejumlah uang tertentu secara berkala, tidak peduli berapa harganya, maka nilai imbal hasil juga kemungkinan besar tidak sama seperti angka diatas.