Mohon tunggu...
Wiwik Angraeni
Wiwik Angraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Wiwik dia angraeni Semangat belajad

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Lev Vigotsky dan piaget perkembangan sosial dan kognitif

18 Januari 2025   07:39 Diperbarui: 18 Januari 2025   07:39 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teori Lev Vigotsky adalah seorang ahli perkembangan berkebangsaan Rusia. Teorinya disebut dengan teori belajar sosial. Vigotsky mengemukakan tiga perlengkapan manusia yaitu tools of the minds, zone of proximal development dan scaffolding. Menurut Vigotsky kerja mental juga akan lebih mudah jika ada alat pendukungnya yang ia sebut sebagai tools of the minds yang berfungsi untuk mempermudah anak memahami suatu fenomena, memecahkan masalah, mengingat, dan untuk berfikir. Misalnya, kelereng, buah-buahan, lidi, biji-bijian adalah sejenis alat yang dapat membantu anak memahami konsep bilangan. Melalui alat ini akan dapat menghubungkan benda dengan bahasa simbolik, seperti konsep bilangan satu, dua, tiga, empat, lima, dan enam.
Scaffollding adalah bantuan yang diperoleh anak dari seseorang yang lebih mampu, lebih mengetahui, dan lebih terampil dalam ZPD untuk membantu anak agar memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi. Bentuk bantuan misalnya menyediakan objek, menunjukan bagian objek, menggunakan gambar, menunjukan cara menggunakan sesuatu atau memberikan alat bantu pengukuran.Teori belajar Vigotsky memiliki tiga prinsip umum yaitu: 1) Anak mengkonstruksi pengetahuan akan lebih mudah bila tersedia tools of minds yang lebih kaya dan bervariasi. 2) Belajar terjadi dalam kontek sosial. Oleh karena itu, untuk membantu mengoptimalkan perkembangan anak, dia harus dilibatkan sebanyak mungkin dalam interaksi sosial dengan sebaya, guru, orang tua dan orang dewasa lainnya. 3) Belajar mempengaruhi perkembangan Jurnal Zuriah : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini | 28mental. Bahasa memegang peranan penting dalam membantu perkembangan mental anak. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan perkembangan berpikir anak pengembangan bahasa atau literasi anak harus pula dioptimalkan melalui melibatkan anak dalam aktivitas literasi dirumah, di lembaga PAUD dan di masyarakat.Vigotsky menyakini bahwa anak memiliki kemampuan secara aktif membagun pengetahuan melalui interaksi sosial dilingkungannya.

Teori Lev VigotskyLev Vigotsky adalah seorang ahli perkembangan berkebangsaan Rusia. Teorinya disebut dengan teori belajar sosial. Vigotsky mengemukakan tiga perlengkapan manusia yaitu tools of the minds, zone of proximal development dan scaffolding. Menurut Vigotsky kerja mental juga akan lebih mudah jika ada alat pendukungnya yang ia sebut sebagai tools of the minds yang berfungsi untuk mempermudah anak memahami suatu fenomena, memecahkan masalah, mengingat, dan untuk berfikir. Misalnya, kelereng, buah-buahan, lidi, biji-bijian adalah sejenis alat yang dapat membantu anak memahami konsep bilangan. Melalui alat ini akan dapat menghubungkan benda dengan bahasa simbolik, seperti konsep bilangan satu, dua, tiga, empat, lima, dan enam.Konsep zone of proximal development adalah suatu konsep tentang hubungan antara belajar dengan perkembangan anak. Istilah zona menggambarkan bahwa perkembangan merupakan suatu daerah atau medan. Perluasan suatu medan perkembangan ditentukan oleh bantuan orang yang lebih ahli yang disebut scaffolding. Scaffollding adalah bantuan yang diperoleh anak dari seseorang yang lebih mampu, lebih mengetahui, dan lebih terampil dalam ZPD untuk membantu anak agar memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi. Bentuk bantuan misalnya menyediakan objek, menunjukan bagian objek, menggunakan gambar, menunjukan cara menggunakan sesuatu atau memberikan alat bantu pengukuran.Teori belajar Vigotsky memiliki tiga prinsip umum yaitu: 1) Anak mengkonstruksi pengetahuan akan lebih mudah bila tersedia tools of minds yang lebih kaya dan bervariasi. 2) Belajar terjadi dalam kontek sosial. Oleh karena itu, untuk membantu mengoptimalkan perkembangan anak, dia harus dilibatkan sebanyak mungkin dalam interaksi sosial dengan sebaya, guru, orang tua dan orang dewasa lainnya. 3) Belajar mempengaruhi perkembangan Jurnal Zuriah : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini | 28mental. Bahasa memegang peranan penting dalam membantu perkembangan mental anak. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan perkembangan berpikir anak pengembangan bahasa atau literasi anak harus pula dioptimalkan melalui melibatkan anak dalam aktivitas literasi dirumah, di lembaga PAUD dan di masyarakat.Vigotsky menyakini bahwa anak memiliki kemampuan secara aktif membagun pengetahuan melalui interaksi sosial dilingkungannya. Kontek sosial mempengaruhi perkembangan berpikir, sikap dan tingkah laku anak. Kontek sosial adalah meliputi seluruh lingkungan dimana anak tinggal yang secara langsung atau pun tidak langsung dipengaruhi oleh sistem budaya yang berlaku dalam masyarakat dimana anak hidup. Vigotsky mengemukakan tiga konteks sosial yaitu : Interaktif (orang lain atau teman sebaya yang sedang melakukan interaksi dengan anak), Tingkat struktural yaitu konteks sosial yang memiliki struktur seperti anggota keluarga, lembaga PAUD, dan masyarakat sekitar. Dengan demikian teori Vigotsky memberikan wawasan mendalam bahwa perkembangan manusiamelalui interaksi sosial memegang peranan penting dalam perkembangan kognitif bahasa anak.Teori Jean PiagetJean Piaget, seorang ilmuwan kelahiran Neuchatel, Swiss, awalnya mengejar karir sebagai ahli biologi. Namun, seiring berjalannya waktu, reputasinya meroket dalam bidang pengembangan kognitif. Meskipun awalnya berfokus pada biologi, minat Piaget kemudian beralih ke ilmu pengetahuan dan sejarah ilmu pengetahuan. Pada tahun 1920, ketika bekerja di Laboratorium Binet di Paris, minatnya beralih ke psikologi anak, yang dianggap memiliki dampak signifikan dalam perkembangan psikologi kognitif. Piaget berpendapat bahwa perbedaan antara pemikiran anak dan orang dewasa bukan hanya dalam tingkat kematangan, tetapi juga secara kualitatif. Penelitiannya menunjukkan bahwa tahapan perkembangan intelektual dan pertambahan usia memiliki dampak besar pada kemampuan seseorang dalam memahami ilmu pengetahuan. Ia juga berpartisipasi dalam pengklasifikasian perkembangan kognitif (Istiqomah dan Maemonah, 2022).Istilah kognitif mulai banyak dikemukakan ketika teori-teori Jean Piaget banyak ditulis dan dibicarakan pada kira kirapermulaan tahun 1960. Piaget sendiri mengemukakan bahwa perkembangan kognitif bukan hanya hasil kematangan organisme, bukan pula pengaruh lingkungan saja, melainkan interaksi antara keduanya. Dalam psikologi kognitif, bahasa menjadi salah satu objek materialnya, karena bahasa merupakan perwujudan fungsi-fungsi kognitif. Piaget melihat adanya sistem yang mengatur dari dalam, sehingga organisme mempunyai sistem pencernaan, peredaran darah, pernapasan, dan lain-lain. Hal seperti ini juga terjadi dalam sistem kognisi, sistem yang mengatur di dalam yang kemudian dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan. Sistem mengatur yang menetap terdapat sepanjang perkembangan seseorang.Teori perkembangan kognitif Piaget menjelaskan bagaimana anak-anak beradaptasi dan memberikan makna pada objek serta kejadian di sekitar mereka. Mereka belajar tentang ciri dan fungsi objek, termasuk objek sosial seperti diri sendiri, orangtua, dan teman. Perkembangan kognitif dengan demikian mempunyai 4 aspek yaitu :a) Kematangan. Kematangan ini merupakan pengembangan dari susunan syaraf. Misalnya kemampuan melihat atau mendengar disebabkan oleh kematangan yang sudah dicapai oleh susunan syaraf yang bersangkutan. b) Pengalaman, yaitu hubungan timbal balik antara organisme dengan lingkungannya dan dunianya. c) Transmisi sosial, yaitu pengaruh-pengaruh yang diperoleh dalam hubungannya dengan lingkungan sosial, misalnya carapengasuhan dan pendidikan dari orang lain yang diberikan kepada anak. d) Ekuilibrasi, yaitu adanya kemampuan yang mengatur dalam diri anak, agar ia selalu mampu mempertahankan keseimbangan dan penyesuaian diri terhadap lingkungannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun