Mohon tunggu...
Wiwik Angraeni
Wiwik Angraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Wiwik dia angraeni Semangat belajad

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Artikel 7 teori empati dari martin hoffman

17 Januari 2025   18:41 Diperbarui: 17 Januari 2025   18:41 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teori Empati menurut Martin Hoffman

Empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan emosi orang lain, serta meresponsnya dengan cara yang sesuai. Martin Hoffman, seorang psikolog perkembangan terkemuka, mengembangkan teori empati yang menjelaskan bagaimana kemampuan ini berkembang sejak masa kanak-kanak hingga dewasa. Hoffman percaya bahwa empati memainkan peran penting dalam pembentukan moralitas, hubungan sosial, dan perilaku prososial. Artikel ini akan membahas teori empati Martin Hoffman secara mendalam, termasuk tahapan perkembangan empati dan faktor-faktor yang memengaruhinya.

1. Pengertian Empati Menurut Hoffman

Menurut Martin Hoffman, empati adalah respons afektif yang muncul ketika seseorang merasakan emosi yang sesuai dengan situasi emosional orang lain. Empati tidak hanya melibatkan kemampuan untuk memahami emosi orang lain, tetapi juga perasaan tergerak untuk membantu atau merespons dengan cara yang mendukung.

Hoffman menekankan bahwa empati bukan hanya reaksi emosional spontan, tetapi juga proses yang berkembang seiring dengan pertumbuhan kognitif dan pengalaman sosial individu. Ia percaya bahwa empati adalah dasar dari moralitas manusia, karena kemampuan untuk merasakan penderitaan orang lain mendorong perilaku prososial, seperti membantu, berbagi, dan peduli.

2. Tahapan Perkembangan Empati

Hoffman mengidentifikasi empat tahapan utama dalam perkembangan empati, yang menunjukkan bagaimana kemampuan ini berkembang secara bertahap sejak lahir hingga dewasa. Tahapan tersebut adalah:

. Empati Global (Global Empathy)

Tahap ini terjadi pada bayi baru lahir hingga usia satu tahun. Pada tahap ini, bayi merespons emosi orang lain tanpa memahami bahwa emosi tersebut berasal dari orang lain. Misalnya, bayi mungkin menangis ketika mendengar tangisan bayi lain, karena mereka "merasa" emosi tersebut tanpa membedakan dirinya dengan oranglain

.Empati Egocentris (Egocentric Empathy)

Tahap ini muncul sekitar usia satu hingga dua tahun. Anak mulai menyadari bahwa emosi yang dirasakan orang lain berbeda dari emosi mereka sendiri. Namun, respons empatik mereka masih egosentris. Misalnya, seorang anak mungkin memberikan mainan favoritnya kepada teman yang sedih, meskipun mainan tersebut belum tentu membantu teman tersebut merasa lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun