Seorang anak terlahir kedunia sebagai titipan. Rupanya yang dititipi begitu keberatan, tidak mencinta dan menyanginya.
Wahai rab maha pemilik dari segalanya, kenapa tidak kau ambil saja?
Setiap malam sang anak menangis merintih kesakitan meski ia kuat dan bertahan tidak kah kau kasihan?
Baik jiwa atau raganya benar - benar sakit. Malam malamnya di isi tangis tanpa suara namun hatinya menjerit kuat. Semakin hati raganya kian rusak sebab setiap kali marah ia semakin menyakiti dirinya sendiri, menjambak rambutnya, mebaret baret pahanya dengan jarum, menggigit tangannya sendiri hingga terluka, Ahh masih banyak lagi. Tempat dimana bisa membuat luka tanpa dilihat orang lain adalah kepuasan baginya.
Jiwanya entah bagaimana rasanya, sebab segala rasa telah tenggelam dalam air mata lara.
Dan teruntuk kalian yang di beri kepercayaan sehingga di titipi. Kembalikanlah amanahnya jika sudah tidak lagi mampu menjaganya. Percayalah, itu lebih baik. Itu akan menghilangkan bebanmu. Itu akan menghilangkan segala rasa sakitnya. Kembalikanlah ia kepemiliknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H