Mohon tunggu...
Wiwik Amelia
Wiwik Amelia Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan siapa siapa.

Menungkap lewat kata. Instagram @wiwikamelia24 Fb Wiwik Kamelia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Katanya Cinta, Kenapa Mendua?

15 September 2020   18:44 Diperbarui: 15 September 2020   18:53 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kau bilang cinta
Lalu pergi begitu saja
Kau pikir aku boneka? Yang sama sekali tak punya rasa?

Katanya mau setia
Ternyata mendua
Hah dasar pendusta
Manis dimulut saja.

Katamu aku adalah satu satunya.
Lantas, dia siapa?
Sudahlah tak perlu aku sudah tak butuh penjelasan meski hanya sepatah kata.
Percuma aku tak akan percaya

Aku menunggumu pulang.
Aku menunggumu datang.
Ahhh, ternyata disana kau malah bersenang senang dengan si jalang. 

Jatuh bangumu aku temani,
Aku tetap disini setia menanti meski kau pergi.
Datangmu selalu aku nanti, tega teganya kau hianati cinta suci.
Sakitlah sudah rasa hati. 

Apakah kurangnya diriku? Sampai sampai kau mencari yang baru.
Apakah aku sudah tidak lagi menarik? sampai sampai matamu jelalatan melirik.
Apakah sudah bosan dengan perempuan baik baik hingga lebih memilih gundik? 

Apakah semua janji sama sekali tidak memiliki arti?
Masihkah ingatkah ketika kau bilang cinta? Rupanya kata cintamu hanya sekedar kata tanpa membawa rasa.
Apakah segala rencana kita yang susun hanya sebuah
Benarkah sudah tidak ada lagi rasa di dada? 

Silahkan pergi,
aku tak akan menghalangi.
Lagi pula sudah tak ada yang dapat di pertahankan lagi. 

Baiklah jika memang sebuah hubungan di anggap permainan, maka jalan tengah adalah berpisah. 

Semoga berbahagia dengan pilihanmu itu.
Semoga tidak ada lagi perempuan yang terluka sepertiku karena lidahmu yang berbisa itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun