Mohon tunggu...
Wiwik Sundari
Wiwik Sundari Mohon Tunggu... Lainnya - Wiwik Sundari (Mahasiswa Prodi Manajemen S1, Universitas Pamulang).

Dilahirkan untuk menjadi nyata bukan sempurna.

Selanjutnya

Tutup

Money

Meraup Cuan dari Sampah Organik

25 Desember 2021   15:54 Diperbarui: 25 Desember 2021   16:07 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Meraup  Cuan dari Sampah Organik

Sampah organik merupakan sampah yang berasal dari sisa makhluk hidup yang dapat mengalami pelapukan dan mudah terurai tanpa adanya campur tangan manusia. Yang termasuk ke dalam sampah organik yaitu sisa makanan manusia, daun-daunan, kotoran hewan dan manusia, serta bahan lainnya yang sejenis yang mudah dalam proses penguraian.

Di Indonesia limbah sampah tidak asing lagi di telinga masyarakat. Karena  kurangnya kesadaran dan maraknya sampah di tengah kehidupan,  membuat sampah sudah menjadi hal yang wajar bagi sebagian orang. Kehadiran sampah yang dibiarkan terus menerus membuat lingkungan menjadi kotor dan dapat merusak pemandangan, selain itu sampah juga dapat mengakibatkan dampak buruk bagi kondisi kesehatan manusia. Banyaknya sampah yang menumpuk dan baunya yang kurang sedap membuat  sampah mengundang berbagai jenis bakteri, virus dan parasit. Penyakit yang timbul akibat sampah seperti penyakit kulit, gangguan pernafasan,  muntaber dan tetanus.

Namun seiring berjalannya waktu sampah mulai dimanfaatkan keberadaannya, dengan bantuan tangan kreatif manusia dan dengan penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pengolahannya. Sampah organik dikelola menjadi pupuk kompos yang bernilai guna tinggi. Pupuk kompos adalah pupuk organik yang dibuat melalui proses pengomposan. Pupuk kompos sangat baik untuk menambah unsur hara tanah sehingga menambah kesuburan di dalam tanah, dapat membantu memperbaiki  struktur tanah menjadi gembur, serta mempertinggi unsur hara terhadap tanaman sehingga memberikan kesuburan pada tanaman. Mendaur ulang sampah menjadi pupuk kompos merupakan salah satu upaya dalam pengurangan sampah.  

Belakangan ini, pupuk kompos  mulai banyak diminati oleh masyarakat sebagai peluang dalam berbisnis, selain pembuatannya yang mudah bahan-bahannya pun sebagian sudah tersedia dari limbah sampah organik. Pupuk kompos yang sudah jadi nantinya dapat diperjualbelikan dan menghasilkan uang sebagai sumber pendapatan.

Cara membuat pupuk kompos tidaklah sulit dilakukan, namun butuh ketelitian dan kesabaran dalam pembuatannya. Sebelum mengetahui bagaimana cara pembuatan pupuk kompos, kita perlu mengetahui apa saja  alat dan bahan yang dibutuhkan:

Alat yang dibutuhkan yaitu:
1.Wadah berukuran besar dengan penutupnya
2.Sarung tangan

Bahan-bahan yang dibutuhkan yaitu:
1.Sampah organik dari sisa makanan
2.Tanah
3.Air secukupnya
4.Arang sekam
5.Kapur
6.Cairan pupuk EM4 sebagai tambahan

Berikut cara dalam membuat pupuk kompos antara lain:
1.Siapkan sampah organik yang akan diolah menjadi pupuk
2.Siapkan wadah berukuran besar untuk pembuatan pupuk kompos
3.Masukkan tanah secukupnya ke dalam wadah yang sudah di siapkan
4.Masukan sampah organik yang telah tercampur arang sekam, kapur, dan EM4 ke dalam wadah, sesuaikan kuantitas bahan dengan besarnya wadah yang digunakan
5.Tambahkan tanah untuk menutupi sampah organik
6.Siram permukaan tanah dengan air secukupnya
7.Tutup wadah dengan rapat agar tidak terkontaminasi partikel lain
8.Diamkan selama 3 bulan untuk hasil yang sempurna.

Sebagai masyarakat dibutuhkan tingkat kesadaran bahwa pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar dan gaya hidup sehat dengan mengurangi sampah. Sampah akan menjadi berguna apa bila dimanfaatkan dengan sebaik mungkin.
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun