Peran Guru Terhadap Konflik Antar Siswa Ditingkat Sekolah Dasar
Siswa kelas 1 SD memiliki keterbatasan dalam hal komunikasi. Mereka mungkin belum sepenuhnya mengembangkan keterampilan komunikasi. Maka guru sekolah dasar berperan penting dalam proses pembentukan karakter dan pengetahuan dalam berkomunikasi. Sebagian siswa sekolah dasar jiga kesulitan saat proses beradaptasi dengan lingkungan sekolah yang baru sehingga menimbulkan stress pada siswa yang mungkin menghasilkan konflik dengan teman sekelas. Selain itu, siswa tingkat sekolah dasar juga masih mengalami  kesulitan dalam menjalin hubungan dengan teman sekelasnya. Ingin mendapat pengakuan dan perhatian yang lebih dari guru, merasa iri jika ada teman yang dekat dengan guru juga bisa memicu konflik antar siswa. Dan tak kalah pentingnya yang harus menjadi perhatian guru tingkat sekolah dasar adalah setiap siswa memiliki minat dan gaya belajar yang beragam. Jika siswa merasa kebutuhan belajar mereka tidak terpenuhi akan mempengaruhi minat belajarnya. Hal ini tentunya juga bisa memicu konflik antar siswa.
Untuk menghadapi permasalahan terkait konflik antar siswa di tingkat sekolah dasar, guru harus melakukan berbagai pendekatan salah satunya adalah menidentifikasi masalah kedispilinan antar siswa dengan beberapa Langkah berikut:
- Mengamati perilaku siswa selama kegiatan pembelajaran dan di luar kelas.
- Memperhatikan apakah ada tanda-tanda ketidak patuhan
- Menggunakan alat bantu lembar observasi untuk mengumpulkan data yang sistematis
- Komunikasi
- Mengajukan pertanyaan kepada siswa untuk memahami perasaan dan pandangan mereka terkait interaksi dengan sesame
- Melakukan diskusi kelompok atau wawancara individual untuk mendapatkan pengetahuan tentang karakter siswa lebih mendalam
- Kolaborasi dengan rekan guru
- Mendiskusikan pengalaman dan observasi dengan rekan guru untuk mendapatkan perspektif tambahan.
- Melakukan pendekatan terhadap masalah tren atau pola masalah  sama yang muncul di kelas lain.
- Melibatkan orang tua
- Melakukan komunikasi secara berkala untuk mengetahui dan memahami apakah ada masalah kedisiplinan juga terjadi dilingkungan keluarga.
- Mencari informasi dari keluarga, teman siswa mengenai factor-faktor yang mungkin mempengaruhi perilaku siswa
- Kegiatan social
- Mengadakan kegiatan social yang dapat melatih kerampilan social siswa, bergotong royong menyelesaikan proyek Bersama untuk memperkuat hubungan positif antar siswa
- Terus melakukan monitoring dan evaluasi, memantau evektifitas intervensi yang di terapkan. Dan melakukan evaluasi untuk memastikan bahwa perubahan positif terjadi dan berlanjut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H