Mohon tunggu...
mami mommy mama bunda ibu
mami mommy mama bunda ibu Mohon Tunggu... -

Married, full time mommy

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Update Status Dulu Ah

8 Juni 2015   04:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:17 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

“Malming.. saatnya ke mall bersama suami dan anakku tercinta..”

Membiarkan keluarga terlena pada nikmat dunia, lupa bahwa ada tempat lain yang lebih membutuhkan uluran tangan kita. Panti asuhan merupakan salah satu dari sekian banyak yang bisa membuat kita bersyukur kepada Allah SWT.“.. Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya, dan Dialah pemberi rezeki yang terbaik” (QS.Saba’:39)

“Ngaca dong loe!! Mana mau gue sama orang madesu macam lo”.

Madesu alias masa depan suram.. adakah kau tau masa depan seseorang? Bukankah hal itu sudah menjadi rahasia-Nya? Bilakah masa depan yang kau maksud? 1 tahun lagi, 2 tahun lagi, atau bahkan 10 tahun lagi? Jika tiba waktunya masa depan yang kita capai akan menjadi masa kini. Masa depan yang kau cari adalah selamat dari neraka-Nya dan berkumpul bersama keluarga diJannah-Nya.

“Kehidupan dunia ini hanyalah senda gurau dan permainan belaka, Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui. (QS. Al Ankabut:64)

Alangkah sempurnanya jika pendidikan tinggi yang dimiliki di imbangi dengan pendidikan agama yang akan menjadi dasar pemikiran dan pengambilan keputusan. Yang nantinya membuat setiap langkah yang dijalani sesuai dengan perintah Allah SWT dan RasulNya Baginda Besar Nabi Muhammad SAW.

Pendidikan tentang agama yang dimulai sedini mungkin berawal dari keluarga. Terutama membutuhkan peran seorang bunda dalam mendidik anaknya. Karena Allah SWT telah mempercayakan amanah-Nya untuk mendidik seorang manusia menjadi khalifah yang baik. Ya seorang anak! Meskipun anakmu bukan milikmu.

Seperti kutipan puisi “Anakmu bukan milikmu” karya Kahlil Gibran

Anak-anakmu bukanlah anak-anakmu
Mereka adalah anak-anak kehidupan yang rindu akan dirinya sendiri
Mereka dilahirkan melalui engkau tapi bukan darimu
Meskipun mereka ada bersamamu tapi mereka bukan milikmu

Pada mereka engkau dapat memberikan cintamu, tapi bukan fikiranmu
Karena mereka memiliki fikiran mereka sendiri
Engkau bisa merumahkan tubuh-tubuh mereka, tapi bukan jiwa mereka
Karena jiwa-jiwa itu tinggal di rumah hari esok, yang tak pernah dapat engkau kunjungi meskipun dalam mimpi

Engkau bisa menjadi seperti mereka, tapi jangan coba menjadikan mereka sepertimu
Karena hidup tidak berjalan mundur dan tidak pula berada di masa lalu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun