Mohon tunggu...
Wiwit Widayati
Wiwit Widayati Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Semangat wujudkan mimpi,\r\nbelajar nulis di http://wiwietsoekandar.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Berdoalah Kala Hujan

26 November 2013   11:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:40 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rintik-rintik hujan turun

Dingin, sejuk terasa membasahi tanah

Yang telah lama kering

Tercium bau debu  tanah ditelan air hujan

Kilat dan petir menyambar

Derasnya hujan dan malampun menjelang

Gelap gulita  hanya setitik cahaya

Masih ada harapan disana

Ada yang bersyukur

Ada yang mengumpat

Mengapa kata-kata kutukan kau keluarkan

Bukankah hujan adalah Anugrah

Apabila engkau tahu...

Waktu mustajab doa

Salahsatunya disaat hujan turun

Maka engkau akan menyesal

Itulah manusia yang tiada rasa syukur pada TuhanNya

Tgr, 13 November 2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun