Mohon tunggu...
WIWI CASNEWI
WIWI CASNEWI Mohon Tunggu... Administrasi - Logistic staff - Mahasiswa

Nama : Wiwi Casnewi NIM : 46121120062 Mata Kuliah : Kewirausahaan Dosen : Prof. Dr. Apollo, Ak., M.Si. Universitas Mercu Buana Menteng

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kuis 13_Analisis Kelayakan Finansial Es Cincau Pantjoran

4 Juni 2023   00:15 Diperbarui: 4 Juni 2023   00:55 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Latar Belakang Usaha

Usaha Es Cincau Pantjoran memanifestasikan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang legendaris hingga kini di Indonesia. Sebagai pelestarian minuman tradisional yang dibawa oleh pedagang tiongkok ke pelosok nusantara Indonesia, Minuman Es Cincau tetap bertahan di Era modern saat ini. Dengan suguhan beraneka rasa dan ciri khas jelly cincau hijau yang bikin adem di perut dan aroma manis gula aren serta santan ditambah dengan paduan Es segar menjadikan minuman penyegar ini sebagai pemersatu bangsa yang turun temurun tetap menjadi pilihan masyarakat Indonesia.

Persaingan industri makanan-minuman tingkat nasional di Indonesia yang terus tumbuh sehingga memberikan kontribusi sebesar 61,1% dengan total pelaku industri UMKM yang tersebar di Nusantara berjumlah sekitar 117 juta pekerja atau sekitar 97% daya serap tenaga kerja UMKM di seluruh Indoensia (dikutip melalui data Kementrian Keuangan Republik Indonesia: 2020).

Kesadaran akan pertumbuhan indusrti makanan-minuman nasonal yang terus naik secara signifikan, membuat kami para tenaga kerja industry minuman-makanan tradisional termotivasi untuk tetap dapat berkontribusi dan bersaing sehat di Era globalisasi ini dengan tanpa harus menggantikan idenditas minuman khas tradisional kami dan tetap menyesuaikan usaha kami dengan berbagai macam minuman tren saat ini. Es Cincau Pantjoran memasarkan Es Cincau Susu yang dikreasi dalam berbagai varian rasa, yaitu dari: brown sugar, es kopyor, alpukat, cocopandan, cappuccino, dan susu kedelai (soya). Dengan varian rasa yang kami sajikan, respon masyarakat cukup baik. Mulai dari anak-anak hingga dewasa, Es Cincau Pantjoran mendapatkan tempat tersendiri di hati masyarakat.

Es Cincau Pantjoran termsuk kriteria usaha kecil. Yang berlokasi di Pantjoran kota Jakarta utara. Usaha ini telah berdiri sudah cukup lama dan sudah dua generasi. Usaha ini telah dikelola oleh keluarga keturuan tionghoa secara turun temurun dengan kapasitas produksi sekitar 200 cups perhari dan jika permintaan tinggi bisa lebih dari 300 cups.

Strategi pemasaran usaha ini, selain outlet yang letaknya strategis, usaha ini juga perlu memperluas jaringan pemasarannya melalui platform digital diantaranya, Shoppeefood, Gofood, dan Grabfood.

2. Analisis Kelayakan Finansial

Meskipun usaha ini kategori UMKM, sebaiknya harus memilki studi kelayakan usaha. Dimana studi kelayakan usaha dilakukan untuk dapat melihat gambaran apakah layak atau tidak layaknya suatu kegiatan usaha yang sedang di jalankan. Hal ini bertujuan untuk menganalisis aspek manajemen usaha dari segi kualitas SDM, kemudian aspek legalitas mengenai mekanisme perizinan pendirian usaha di bidang makanan-minuman di Jakarta. Ada beberapa faktor dapat menentukan keberhasilan suatu usaha diantaranya, tren bisnis (Strength), ketersediaan bahan baku, seperti daun cincau yang masih menjadi kendala (weakness), peluang pasar (opportunity), dan kondisi persaingan (threats).

Berdasarkan faktor di atas, secara teoritis tidaklah cukup hanya mempergunakan insting dalam pengambilan keputusan pada dunia bisnis. Untuk menentukan kelayakan usaha diperlukan kalkulasi yang bersifat komprehensif dengan lima pendekatan berikut ini:

1. Payback Peeriod (PP)

didefinisikan sebagai jumlah tahun yang dibutuhkan perusahaan untuk menutup investasi awal dalam suatu rencana bisnis. Dengan kalkulasi berdasarkan periode waktu di mana mesin, fasilitas, atau investasi lain menghasilkan pendapatan bersih yang cukup untuk menutup biaya investasi.

Diketahui Es Cincau memiliki nilai investasi awal 100jt dengan jumlah uang masuk per tahun sebesar 30jt atau net cash flow. Memilki syarat pengembalian untuk 5 tahun.

Dok.pri
Dok.pri

 

Hasil periode pengembalian terhadap investasi diatas menghasilkan 3 tahun 3 bulan, lebih sedikit dari syarat waktu yang ditentukan. Maka proyek tersebut diterima.

Menurut Lawrence J.gitman dan chad J zutter Kriteria keputusan dalam Metode PP adalah ketika periode ulang digunakan untuk membuat keputusan terima-tolak, berlaku kriteria keputusan sebagai berikut:

a. Jika periode pengembalian kurang dari periode pengembalian maksimum yang dapat diterima. Maka terima proyek tersebut.

b. Jika periode ulang lebih besar dari periode ulang maksimum yang dapat diterima, maka tolak proyek tersebut.

2. Net Present Value (NPV)

Net Present Value (NPV) adalah metode untuk menghitung selisih antara nilai investasi sekarang dari arus kas yang masuk dengan nilai penerimaan dari arus kas yang keluar pada periode waktu yang ditentukan.

Contoh perhitungan NPV :

Usaha Es Cincau ingin membuka outlet baru dengan total biaya pembelian outlet, mesin produksi, meja dan kursi senilai 100juta dengan nilai suku bunga pinjaman 12% per tahun. Memilki penerimaan arus kas diestimasikan senilai 35juta per tahun selama 5 tahun.

Pertanyaan: Bagaimana rencana pembukaan outlet baru, apakah dapat dilanjutkan?

Perhitungan:

  • CF = Rp. 35 juta
  • C0 = Rp. 100 juta
  • r    = 12% (0,12)

Jawaban:

(CF1/1+r) + (CF2/(1+r)2) + (CF3/(1+r)3) + (CF4/(1+r)4) + (CF5/(1+r)5) – C0

= ((35/1+0,12) + (35/1+0,12)2 + (35/1+0,12)3 + (35/1+0,12)4 + (35/1+0,12)5) – 100

= (31,25 + 27,90 + 24,91 + 22,24 + 19,86) – 100

= 126,16 – 100

NPV = 26,16

Jadi nilai NPV adalah Rp.26.160.000  

Hasilnya adalah NPV positif (>0), proyek diterima dan rencana pembukaan outlet baru, dapat dilanjutkan. Dengan penjelasan sbb:

  • Hasil NPV positif berarti proyek tersebut diharapkan dapat memberi nilai tambah bagi perusahaan dan karena itu kekayaan pemilik akan meningkat.

3. Internal Rate of Return (IRR)

Internal Rate of Return (IRR) adalah biaya kesempatan maksimum investasi yang mampu menghasilkan keuntungan atas return yang diterimanya. Jika tingkat diskonto lebih tinggi dari IRR, NPV akan menjadi negatif, yang berarti proyek tidak layak untuk diinvestasikan.

Contoh perhitungan IRR:

Usaha Es cincau memilki estimasi pengembalian sebesar 15%. Diketahui perhitungan diskonto, menghasilkan nilai NPV sebesar Rp.26.160.000 dengan nilai diskonto 12% dan NPV Rp.6.260.000 dengan nilai diskonto 10%.

Dengan menggunakan rumus IRR dapat diperoleh selisih diskonto senilai 2%. Maka dapat diketahui Rp.26.160.000 + Rp.6.260.000 = Rp. 32.420.000 rumus IRR sbb:

IRR     = i1 + NPV1NPV1 - NPV2i2 - i1

            = 10% + (6.260.000/32.420.000) x 2%

            = 10,39%

Hasilnya jauh dibawah ekspektasi yang di asumsikan di awal rate of retrun senilai 15%.  

Keterangan:

  • IRR     = Internal Rate of Return
  • i1         = Tingkat diskonto yang menghasilkan NPV (+)
  • i2         = Tingkat diskonto yang menghasilkan NPV (-)
  • NPV1 = Net Present Value positif
  • NPV2 = Net Present Value negatif.

4. Profitability Index (PI)

Profability Index (PI) adalah metode penilaian investasi dengan perbandingan penerimaan kas dimasa datang terhadap nilai pengeluaran investasi dimasa sekarang atau disebut juga dengan rasio present value kas masuk dan present value kas keluar.

PI = NPV / Investasi awal

    = 126.160.000/ 100.000.000

    = 1,2616

Hasil perhitungan Profability Index (PI) menunjukan PI > 1, maka usaha layak dijalankan, 

Keterangan :

  • PI         = Profitability Index
  • NPV    = Net Present Value
  • Biaya investassi awal

5. Modified IRR (MIRR)

Modified Internal Rate of Return (MIRR) adalah metode untuk menghitung tingkat pengembalian (return) dengan memadukan arus kas masuk dan arus kas keluar  dari proyek investasi, dengan menggunakan suku bunga yang sama untuk investasi jangka Panjang.

Outlet Es Cincau melakukan investasi awal sebesar Rp.100jt untuk membuka outlet baru, dan menginginkan pengembalian tunai senilai Rp.30jt selama tiga tahun dengan nilai yang sama. Dan memiliki biaya modal dengan tingkat investasi 12%.

MIRR  = 35 * (1+0,12) 2 + 35 * (1+0,12) 1 + 35

= (35 * 1,25) + (35 * 1,12) + 35

= 43.90 + 39.20 + 35

= 118,1

Jadi nilai MIRR adalah sebesar Rp.181.100.000 

Terminal Value = Rp.100.000.000

Berikut rumus Tingkat Pengembalian Internal yang telah Dimodifikasi :

Dok.pri
Dok.pri

Hasil MIRR di Outlet Es Cincau Menunjukkan nilai sebesar 21,89% lebih besar dari biaya modal sebesar 12%, sehingga proyek investasi layak untuk dijalankan. 

Argumentasi:

Outlet Es cincau Pantjoran menggunakan  metode pendekatan penilaian investasi sbb: discounted payback period (PP), net present value (NPV), internal rate of return (IRR), profitability indeks (PI), dan modified rate of return (MIRR). Hasil analisis discounted payback period (PP) adalah proyek diterima karena menghasilkan  kurang dari 5 tahun, NPV sebesar Rp 26.160.000,-, IRR sebesar 10,39%, MIRR sebesar 21,89% dimana MIRR lebih besar dari pada IRR memiliki selisih sebesar 11,50%, dan PI sebesar 1,2616. Sehingga hasil analisis rencana investasi untuk pembukaan outlet baru dengan perhitungan pendekatan investasi diatas, maka proyek ini  menguntungkan pemillik yang berpotensi menambah kekayaan finansial dan layak untuk dilakukan. Dengan kesimpulan dari kelima metode pendekatan diatas metode investasi NPV yang paling layak untuk dijalankan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun