Mohon tunggu...
Wiwi Andaleni
Wiwi Andaleni Mohon Tunggu... Lainnya - Government Public Relation

Learning new things

Selanjutnya

Tutup

Financial

Beli Rumah: Cash atau KPR? Ini Pertimbangannya

27 Agustus 2024   15:02 Diperbarui: 27 Agustus 2024   15:04 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memiliki rumah adalah impian bagi banyak orang, terutama bagi keluarga muda atau mereka yang ingin berinvestasi properti. Dalam perjalanan mencapai impian tersebut, ada dua opsi utama yang sering menjadi bahan pertimbangan: beli rumah secara tunai (cash) atau melalui kredit (KPR). Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan secara matang sesuai dengan kondisi finansial dan tujuan Anda. Berikut ulasan mendalam mengenai kedua pilihan ini.

1. Beli Rumah Secara Tunai (Cash)

Kelebihan:

  • Bebas dari Cicilan dan Bunga: Membeli rumah dengan cash berarti Anda tidak perlu memikirkan cicilan atau bunga yang kadang bisa membengkak jika bunga KPR naik.
  • Harga Lebih Murah: Biasanya, pembelian secara tunai bisa mendapatkan harga lebih rendah karena ada potensi diskon dari developer atau penjual. Selain itu, tidak ada biaya tambahan seperti administrasi, provisi bank, atau asuransi.
  • Kepemilikan Langsung: Setelah proses pembayaran selesai, Anda langsung memiliki sertifikat kepemilikan tanpa harus menunggu pelunasan seperti pada KPR.

Kekurangan:

  • Butuh Dana Besar di Awal: Membeli rumah secara cash membutuhkan dana yang tidak sedikit. Hal ini mungkin memberatkan bagi sebagian orang yang belum memiliki tabungan cukup.
  • Berisiko Menguras Tabungan: Menghabiskan seluruh dana untuk membeli rumah bisa membuat Anda kekurangan dana likuid yang mungkin diperlukan untuk kebutuhan darurat atau investasi lainnya.

2. Beli Rumah Melalui Kredit (KPR)

Kelebihan:

  • Dana Awal Lebih Terjangkau: Anda hanya perlu menyiapkan uang muka (down payment) yang biasanya berkisar antara 10% hingga 30% dari harga rumah. Sisanya bisa dicicil sesuai kemampuan.
  • Fleksibilitas Keuangan: Dengan KPR, Anda bisa menyisihkan sebagian dana untuk keperluan lain atau investasi, sementara tetap memiliki rumah.
  • Memiliki Properti Meski Dana Terbatas: KPR memungkinkan Anda memiliki rumah meski belum punya dana tunai besar.

Kekurangan:

  • Bunga dan Biaya Tambahan: Kredit rumah hampir selalu disertai dengan bunga yang bisa berubah tergantung suku bunga pasar. Selain itu, ada biaya administrasi, asuransi, dan biaya notaris yang harus diperhitungkan.
  • Tenor Panjang dan Beban Cicilan: KPR biasanya memiliki tenor panjang hingga 15-20 tahun, yang berarti Anda harus berkomitmen membayar cicilan dalam jangka waktu yang lama. Belum lagi bagi bunga floating, tentunya akan naik seiring kenaikan suku bunga bank.
  • Risiko Kredit Macet: Jika di tengah perjalanan Anda kesulitan membayar cicilan, ada risiko rumah disita oleh pihak bank.

Pilihan Mana yang Tepat?

Memilih antara membeli rumah secara cash atau kredit sebaiknya disesuaikan dengan kondisi keuangan dan tujuan jangka panjang Anda. Jika Anda memiliki dana cukup dan ingin bebas dari beban cicilan, beli cash bisa jadi pilihan terbaik. Namun, jika Anda ingin menjaga fleksibilitas keuangan dan punya rencana lain dengan dana yang ada, KPR mungkin lebih cocok.

Yang paling penting adalah melakukan perencanaan keuangan yang matang dan menyesuaikan dengan kemampuan Anda. Jangan sampai keputusan membeli rumah justru membebani keuangan dan mengganggu stabilitas hidup Anda. Sebagai pertimbangan tambahan, berkonsultasilah dengan ahli keuangan atau melakukan riset mendalam sebelum memutuskan.

Pada akhirnya, baik membeli rumah secara tunai maupun kredit, keduanya adalah langkah besar yang membawa Anda lebih dekat pada impian memiliki rumah sendiri. Sesuaikan dengan situasi Anda dan pilih dengan bijak!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun