Mohon tunggu...
Witsqa Nurul Aflah
Witsqa Nurul Aflah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi IPB University

Jiwa muda yang mencintai sastra dan buku. Senang diajak diskusi, apalagi mengenai buku dan pendidikan. Bercita-cita menjadi manusia yang bisa memberikan kontribusi kecil pada dunia di sekelilingnya. Lalu, seseorang yang mesti banyak belajar hari demi hari.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Media Sosial dan Informasi di Tangan Generasi Z

24 September 2024   09:04 Diperbarui: 24 September 2024   09:07 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai manusia, informasi memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari dalam berbagai bidang, seperti politik, ekonomi, budaya, dan lain sebagainya. Sebelum berkembangnya media sosial dan teknologi seperti sekarang ini, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pertama kali dimulai melalui komunikasi secara verbal dan tulisan pada daun-daun dan tanah liat. Lalu berlanjut pada periode selanjutnya orang-orang menyebarkan informasi melalui lisan atau melalui mulut ke mulut. Tetapi sayangnya, hal ini dapat menyebabkan informasi yang didapatkan tidak utuh atau bahkan dapat terjadinya misinformasi, dimana informasi yaang diserbarkan tidak benar atau tidak akurat tanpa bermaksud mengelabui penerima.

Seiring perkembangan zaman, penyebaran informasi pun ikut berkembang. Dimulai dari penyebaran informasi melalui paper-based communication seperti buku, koran, majalah, dan lain sebagainya dengan mengandalkan tukang pos, loper koran, atau kurir pribadi kalangan borjuis.  Kemunculan media elektronik juga menyebabkan informasi dapat disampaikan melalui TV, radio, LP records, dan amplifier. Sampai pada era digital dimana lahirnya media sosial dan munculnya banyak istilah-istilah baru seperti halnya generasi z atau generasi yang lahir pada rentan tahun 1997-2012. Kini media sosial sendiri menjadi sumber utama generasi z dalam pencarian berita.

Menurut Nasrullah (2015) media sosial adalah medium di internet yang memungkinkan pengguna merepresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerja sama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain membentuk ikatan sosial secara virtual. Adapun pengertian media sosial menurut Kottler dan Keller, media sosial ialah media yang digunakan oleh konsumen untuk berbagi teks, gambar, suara, video dan informasi dengan orang lain. Jadi media sosial ialah alat yang digunakan seseorang untuk menjadi sosial atau mendapatkan daring sosial dengan berbagi isi, berita, foto dan lain-lain dengan orang lain.

Kemudahan pencarian informasi di media sosial membuat generasi z mulai beralih dari media cetak atau media konvensional kepada media sosial. Biaya yang dikeluarkan saat mencari informasi di media sosial juga jauh lebih murah dibandingkan dengan media cetak atau konvensional yang mana lebih banyak mengeluarkan biaya dibanding media sosial.

Selain mudahnya informasi yang diperoleh generasi, menggunakan media sosial dalam pencarian informasi juga memiliki banyak keunggulan lainnya, seperti adanya feedback atau timbal balik langsung yang didapatkan saat mengakses media sosial. Contohnya generasi z dapat mengomentari informasi yang dibacanya di media sosial. Hal ini dapat memberikan efek positif serta negatif di waktu yang bersamaan, seperti ketika tersebarnya disinformasi atau informasi palsu yang sengaja disebarkan untuk menipu, generasi z yang bijak dapat langsung menganalisis berita tersebut dengan membaca dan ikut berdiskusi pada kolom komentar di media sosial. Efek negatif pun dapat terjadi seperti ketika adanya informasi kurang baik mengenai seorang public figure, generasi z dengan emosi yang masih belum stabil biasanya akan langsung mengomentari informasi tersebut dengan perkataan yang kurang baik di media sosial. Maka dari itu jadilah generasi z dan pengguna media sosial yang bijak di era digital ini!

Fitur sharing atau saling berbagi berita secara real-time juga didapatkan ketika generasi z mencari informasi melalui media sosial. Ketika generasi z mendapatkan dan membaca sebuah berita dan informasi di media sosial, mereka dapat menyebarkan berita tersebut secara langsung. Hal ini pun dapat memberikan dampak positif maupun negatif. Dampak positif yang didapatkan ialah seperti mudah, cepat dan  langsungnya generasi z mendapatkan informasi serta dapat saling memberikan tips-tips yang bermanfaat sesama generasi z atau sesama manusia lainnya. Fitur sharing atau saling berbagai berita secara real-time juga bermanfaat untuk membuat orang lain atau orang terdekat kita tidak tertinggal informasi. Selain dampak positif, ada pula dampak negatif yang didapatkan melalui fitur sharing ini, yakni ketika mudahnya sebuah berita dapat disebarkan, tidak sedikit pula berita-berita atau informasi palsu ikut tersebar begitu saja tanpa dipilih dan dipilah terlebih dahulu.

Keunggulan media sosial yang lainnya ialah media sosial menjadi salah satu media dengan penyebaran informasi tercepat saat ini. Saat generasi z menyebarkan sebuah informasi atau berita di media sosial, informasi atau berita tersebut dapat menyebar ke penjuru dunia dengan waktu yang sangat cepat dan dapat dibaca oleh banyak orang dalam waktu yang sangat singkat.

Media sosial juga dapat menjadi forum online dan komunitas daring berbagi informasi bagi generasi z. Generasi z aktif dalam forum online untuk saling berdiskusi dan berbagi informasi. Hal ini dapat memudahkan generasi z untuk memilih dan memilah apakah informasi yang tersebar adalah disinformasi atau bukan. Sehingga dapat meminimalisir tersebarnya berita hoax di kalangan masyarakat.

Kemudahan dalam menggunakan teknologi dan akses informasi di media sosial juga menyebabkan minat literasi generasi z di Indonesia menurun. Dikarenakan generasi z tumbuh dalam lingkungan yang selalu terhubung dengan teknologi dan media sosial, generasi z cenderung lebih tertarik dengan konten audio visual dan kurang memerhatikan fakta-fakta. Rendahnya minat literasi akan membuat generasi z cenderung sulit dalam memahami informasi yang baik, tidak berfikir secara kritis dan logis, dan tidak dapat menyelesaikan suatu masalah dengan baik. Menurut data UNESCO, minat literasi masyarakat Indonesia hanya pada angka 0,001%, itu berarti dari 1.000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang memiliki minat literasi, membuktikan bahwa memang media sosial dan teknologi sangat berpengaruh terhadap minat belajar dan literasi generasi z. Sangat disayangkan.

Oleh karenanya sebagai generasi z, kita harus menggunakan sosial media sebagai wadah untuk mencari dan menyebarkan informasi dalam ranah yang positif. Di tangan generasi z, informasi dapat menjadi pesan yang baik maupun yang buruk tergantung bagaimana generasi z dapat memilih dan memilah informasi yang didapatkan itu.

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun