Jakarta, 19 Januari 2022 – 3 Mahasiswi dari bidang studi Advertising & Marketing Communication di Universitas Mercu Buana Jakarta telah melakukan pendampingan kepada UMKM “Kunaku” sebagai bentuk kegiatan Tugas Akhir Peduli Negeri (TAPN) yang diadakan oleh Fakultas Ilmu Komunikasi. Kegiatan ini merupakan kontribusi mahasiswi kepada masyarakat dengan harapan dapat membantu pelaku UMKM beradaptasi di era digital.
UMKM memiliki peranan penting bagi perekonomian di Indonesia dan berpotensi besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dilansir dari bkpm.go.id UMKM menyumbang 61,97% dari total PDB nasional yang setara dengan Rp8.500 triliun di tahun 2020 dan menyerap 97% tenaga kerja dari dunia usaha pada tahun 2020.
Tranformasi digital yang terjadi karena pandemi Covid-19 mendorong perubahan pola konsumsi masyarakat terhadap barang dan jasa. Perubahan pola konsumsi masyarakat menjadi digital ini juga membuka peluang bagi UMKM untuk melakukan kampanye branding seperti perusahaan besar.
Namun sayangnya, menurut Irwan Wijaya - Ketua Umum Dewan UKM Indonesia terdapat 3 hambatan yang dialami UMKM, (1) keterbatasan SDM dalam literasi digital, (2) sulit menentukan platform digital, dan (3) belum memahami strategi pemasaran digital. Terutama pada strategi pemasaran yang menjadi permasalahan utama dalam membangun branding barang atau jasa yang dihasilkan oleh pelaku UMKM.
Melihat kondisi seperti ini, ketiga mahasiswi tersebut membagi kelompoknya menjadi 3 tugas; (1) Gusti Qurrota Aini sebagai Strategic Planner; (2) Witri Vilia sebagai Creative Director dan (3) Septiandini Rizky sebagai Media Planner didampingi oleh Ibu Yuni Tresnawati, S.Sos., M.I.kom dan Bapak Wiyanto Hidayatullah, S.Ikom, M.Ikom selaku dosen pembimbing. Tim melakukan pendampingan penggunaan strategi branding dalam meningkatkan kesadaran merek dan perluasan penjualanan bagi pelaku UMKM “Kunaku” yang berlokasi di Bintaro Sektor 3A, Kota Tangerang, Banten. Kegiatan pendampingan ini dilakukan selama 10 bulan, berlangsung sejak Maret - Desember 2021 yang dilakukan secara daring maupun tatap muka.
Tahap pertama pendampingan tim melakukan observasi dan mewawancarai Reyghita Amelia Putri pemilik usaha UMKM Kunaku, ia merasa dirinya kesulitan dalam melakukan aktivitas pemasaran, penggunaan media pemasaran yang sesuai dan pembuatan konten kreatif di media sosial. Setelah itu tim merancang strategi branding yang akan digunakan saat mendampingi pemilik usaha. Evaluasi strategi dilakukan sebelum melaksanakan kegiatan promosi selanjutnya. Evaluasi strategi pada program ini dilakukan untuk menguatkan konsep yang akan digunakan untuk program kegiatan selanjutnya.
Hasil pendampingan yang dilakukan oleh tim terhadap UMKM Kunaku adalah terciptanya kesadaran merek dari konsumen, perluasan penjualan, serta meningkatnya loyalitas konsumen yang berdampak pada peningkatan pendapatan per bulan. Selain itu, interaksi pada media sosial Instagram UMKM “Kunaku” dengan audiens juga meningkat karena konten-konten yang ditampilkan lebih terkini, asik, dan informatif sesuai branding yang ingin dibangun pada UMKM Kunaku.
Potensi keberlanjutan setelah tim mendampingi UMKM Kunaku dapat disimpulkan bahwa UMKM Kunaku memiliki potensi untuk lebih besar lagi, dilihat dari kemampuan pemilik usaha yang telah memahami cara pembuatan strategic brief, memasang iklan media sosial, dan membuat konten-konten yang lebih baik lagi. Hanya saja, sekarang ini pemilik usaha harus lebih memotivasi dirinya dalam berwirausaha agar UMKM Kunaku tetap berkembang setelah pendampingan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H