Ibu yang bahagia adalah ibu yang mampu menjaga kewarasannya.
Kebahagiaan ibu adalah kunci utama kebahagiaan keluarga. Jika ibu tidak bahagia, seisi keluarga bisa kena imbasnya. Setuju enggak?
Kalau saya sich setuju! Karena saya sendiri adalah seorang ibu dan saya merasakannya setiap kondisi saya yang akhirnya berdampak pula pada kodisi suami dan anak saya.
Ketika saya berbahagia, saya selalu riang gembira, saya bisa melaksanakan pekerjaan-pekerjaan saya dengan baik. Entah itu pekerjaan kantor, pekerjaan rumah ataupun pekerjaan freelance saya. Selain itu, saat saya bahagia, saya bisa menanggapi hampir semua hal dengan 'positif'. Saya tidak sensitif. Bahkan saya bisa bersikap sabar dalam menghadapi anak yang rewel ataupun memberi senyuman pada suami yang pulang kerja dengan wajah capeknya.
Akan tetapi, disaat saya sedang tidak berbahagia?
Ibu menjadi mudah sensitif. Anak rewel malah semakin rewel karena ibu menjadi tidak sabar menghadapinya. Suami pulang kerja justeru ditanggapi dengan muka jutek dan hasilnya malah bertengkar karena sama-sama saling capek dan sama-sama sensitif.
Kalau sudah begitu, bagaimana keluarga menjadi hangat? Yang ada malah pada mencari kesibukan sendiri dan kebahagiaannya sendiri di luar sana!
Maka dari itu, kebahagiaan ibu adalah kunci utama sebuah kehangatan keluarga.
Kalau saya, kebahagiaan saya adalah ketika saya mampu menjaga kewarasan saya. Menjaga kewarasan di setiap moment, entah di rumah ataupun di kantor.