Menyekolahkan anak di sekolah formal merupakan sebuah hal yang lumrah dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Kita sudah mengetahui kalau sekolah formal memiliki kultur tersendiri dan mengikat anak dengan peraturan yang ada di dalamnya seperti harus mengenakan seragam ketika akan pergi ke sekolah, proses pembelajaran sebagian besar terjadi di dalam kelas, proses pembelajaran terkesan kaku tanpa adanya keterlibatan aktif dari anak, dsb. Kultur sekolah yang seperti itu tentunya tidak serta merta dapat memerdekakan anak terlebih lagi apabila budaya mengajar yang konservatif dan tradisional masih digunakan di sekolah tersebut. Bayangkan, bagaimana anak bisa tumbuh secara optimal apabila kultur mengekang masih di terapkan di sekolah terutama dalam proses pembelajaran? Tentu tidak akan mungkin berkembang secara optimal bukan? Maka dari itu, berkat kemajuan berpikir dan ilmu pengetahuan, terlahirlah suatu inovasi baru berupa suatu sekolah yang memiliki prinsip dan kultur yang cukup berseberangan dengan sekolah formal pada umumnya yaitu sekolah alam. Prinsip dan kultur memerdekakan dari sekolah alam ini sejalan dengan prinsip filsafat humanisme dan juga prinsip pendidikan masyarakat.
Konsep dan Sejarah Sekolah AlamÂ
Di Indonesia, sekolah alam pertama kali didirikan oleh Lendo Novo pada tahun 1998. Sekolah alam merupakan suatu bentuk pendidikan alternatif yang menjadikan alam sebagai basis utama dalam proses pendidikannya. Sekolah alam sangat berbeda dengan sekolah pada umumnya. Lingkungan sekolah alam di desain lebih asri dan natural. Tidak ada gedung - gedung megah seperti halnya di sekolah pada umumnya. Di sekolah alam gedung tersebut hanya berupa saung kecil yang terbuat dari bambu atau kayu sebagai tempat belajar siswa yang juga di kelilingi oleh perkebunan dan peternakan. Di sekolah alam, siswa diberi kebebasan penuh untuk mengeksplorasi berbagai macam sumber belajar dan meningkatkan kemampuannya sehingga siswa dapat tumbuh menjadi manusia yang berkarakter baik dan memiliki wawasan yang luas. Konsep sekolah alam ini terintegrasi dengan pilar kehidupan manusia yaitu pilar keimanan, pilar ilmu, dan pilar kepemimpinan. Ketiga pilar tersebut menjiwai seluruh proses pendidikan yang ada di sekolah alam. Sekolah alam yang mulai dirintis oleh Lendo Novo ini bergerak dari pemikiran ayahnya yang menginginkan agar ilmu dan keimanan itu dapat terintegrasi sehingga mampu menciptakan manusia yang siap menjadi pemimpin bagi bumi. Ide mengenai sekolah alam ini pertama kali diaplikasikan di Taman Kanak - Kanak Salman Al-Farisi Bandung dan setelah itu berdiri sekolah alam pertama di Indonesia yaitu Sekolah Alam Ciganjur dan dikembangkan kembali menjadi School of Universe yang berdiri di Bogor. Konsep utama dalam sekolah alam ini adalah menjadikan alam sebagai tempat belajar, sumber dan media belajar, serta alam juga digunakan sebagai objek pembelajaran. Model pembelajaran di sekolah alam tidak hanya mengintegrasikan alam tetapi juga berbasis pada potensi lokal.
Prinsip - Prinsip Sekolah Alam
Proses pendidikan yang ada di sekolah alam juga tidak terlepas dari prinsip yang ditanamkan terutama bagi sekolah alam yang terdapat di wilayah perkotaan. Prinsip - Â prinsip sekolah alam tersebut diantaranya yaitu :
- Alam adalah seluruh bagian semesta yang dapat ditangkap dengan indera berdasarkan prinsip ini alam itu tidak hanya hutan, sungai, kebun, gunung, laut, hewan, dsb tetapi juga alam merupakan suatu kesatuan dari lingkungan tempat manusia hidup yang dapat diamati oleh semua alat indera.
- Proses pendidikan tidak dibatasi oleh dinding sekolah
- Prinsip ini mengisyaratkan bahwa proses pendidikan yang ada di sekolah alam itu dapat terjadi dimana saja atau bersifat fleksibel. Sehingga proses pendidikan tidak berjalan kaku namun bersifat aplicable, dinamis, dan dapat meningkatkan kreativitas siswa.
- Siswa bersentuhan dengan objek belajar sebagai bagian dari permainan sehingga dapat menciptakan belajar yang bermakna dan menyenangkan
- Guru adalah fasilitator dan peserta didik adalah creator
- Berdasarkan prinsip ini maka proses pembelajaran yang ada di sekolah alam bukan merupakan proses transfer pengetahuan dari guru kepada siswa tetapi merupakan sebuah proses berbagi pengetahuan antara guru dan juga siswa maupun dengan orang tua siswa. Guru di sekolah alam harus dapat memfasilitasi siswa sehingga siswa dapat berkreasi untuk menciptakan berbagai macam sumber yang ada di alam menjadi sebuah media belajar yang inovatif. Selain itu juga, siswa dapat dilatih kemampuannya untuk menciptakan solusi - solusi yang baru untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.
- Keterlibatan orang tua sebagai pendidik utama
- Tidak dapat dipungkiri bahwasannya peran orang tua dalam proses pendidikan sangat besar baik itu dalam ranah sekolah formal maupun dalam ranah sekolah alam. Guru dan orang tua harus saling bekerja sama dan memberikan dukungan untuk perkembangan anak ke arah yang lebih baik lagi.Â
- Gerak tubuh (gesture) dan intonasi suara adalah media komunikasi utama guru
- Seorang guru harus bisa menjadi seorang story teller. Story teller disini bukan berarti guru harus bisa mendongeng atau bercerita dengan ekspresif tetapi guru harus dapat membawakan konten belajar menjadi lebih deskriptif, hidup, dan inspiratif sehingga siswa dapat termotivasi dan tergerak keinginannya untuk belajar.
Sistem Pembelajaran di Sekolah Alam
Sistem pembelajaran yang ada di sekolah alam menggunakan metode spider web atau suatu model kegiatan pembelajaran yang mengaitkan antara materi pembelajaran yang satu dengan yang lainnya serta dikaitkan juga dengan kehidupan nyatanya (tematik). Melalui sistem pembelajaran seperti ini, sekolah Alam berusaha untuk membangun kemampuan-kemampuan dasar siswa yang dapat membuat siswa lebih proaktif dan adaptif terhadap perubahan-perubahan yang ada di lingkungan sekitarnya. Sistem pembelajaran di sekolah alam tidak menjadikan nilai sebagai acuan utama keberhasilan siswa sehingga siswa tidak belajar untuk mengejar nilai tetapi siswa belajar untuk mengaplikasikan ilmu yang didapatnya dalam kehidupan sehari - harinya. Kegiatan pembelajarannya pun selaras dengan prinsip dan juga pilar dari sekolah alam yang diantaranya yaitu :
- Kegiatan indoor dan outdoor
- Pada kegiatan ini, siswa dapat belajar di alam terbuka dan juga dapat belajar di saung atau ruangan tertutup yang telah disediakan. Pada kegiatan belajar ini, siswa dapat bereksplorasi dan melakukan pembelajaran yang bermakna.
- Outbond
- Kegiatan outbond yang ada di  sekolah alam bertujuan untuk meningkatkan kemampuan leadership dan juga kerja sama siswa. Kegiatan outbond ini diantaranya yaitu kegiatan fun games, low impact games, dan high impact games yang disesuaikan dengan jenjang usia dari siswa. Selain itu juga kegiatan outbond ini berguna untuk meningkatkan keberanian pada diri siswa terutama ketika mereka melakukan kegiatan outbond jenis high impact games.Â
- Kegiatan berkebun dan beternak
- Pada kegiatan ini, siswa dilatih untuk bisa bercocok tanam dan juga memelihara hewan ternak. Kegiatan ini dilakukan untuk menumbuhkan sikap tanggung jawab dari para siswa yang berada di sekolah alam.
- Kegiatan life skill
- Pada kegiatan ini siswa dapat belajar mengenai keterampilan mandiri yang dapat menjadi bekal untuk siswa dapat bertahan hidup seperti dilatih keterampilan memasak, menjahit, membuat kerajinan, dsb.
- Market Day
- Market day adalah sebuah kegiatan wirausaha para siswa di sekolah alam. Para siswa dilatih untuk memiliki jiwa wirausahawan dan dilibatkan dari proses perencanaan penjualan sampai pada proses evaluasi kegiatan.
Tujuan dan Kelebihan Sekolah Alam
Tujuan dari sekolah alam diantaranya yaitu :
- Meningkatkan kemampuan kolaboratif siswa
- Meningkatkan motivasi serta kepercayaan diri pada siswa
- Mengembangkan jiwa kreatif dan inovatif siswa
- Meningkatkan kemampuan anak dalam mengelola diri dengan baik sehingga mampu menjadi anak yang mempunyai sikap sosial yang tinggi
Maka dari itu, terdapat berbagai macam kelebihan dari sekolah alam. Sekolah alam merupakan bentuk pendidikan yang membebaskan dan juga memerdekakan. Tidak hanya siswa saja yang dapat meningkatkan kapasitas dirinya, tetapi guru pun dapat terus belajar sehingga dapat menjadi pendidik yang baik dan humanis. Walaupun sekolah alam menjadikan alam dan kesederhaan sebagai basis pergerakannya, tetapi fasilitas yang ada di sekolah alam disediakan cukup lengkap terutama dalam hal sumber belajar. Buku - buku rujukan yang dapat dipertanggung jawabkan tersedia di sekolah alam sehingga dapat dibaca oleh seluruh warga sekolah alam. Kurikulum yang digunakan di sekolah alam, sama halnya dengan kurikulum yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia namun yang membedakan antara kurikulum yang dipakai di sekolah alam dan di sekolah formal lainnya adalah dari segi pengembangan kurikulumnya. Kurikulum di sekolah alam dikembangkan sesuai dengan kebutuhan para siswa di sekolah alam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H