Mohon tunggu...
Biso Rumongso
Biso Rumongso Mohon Tunggu... Jurnalis - Orang Biyasa

Yang terucap akan lenyap, yang tercatat akan diingat 📝📝📝

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

[Imlek] Cantik, Lajang, dan Kue Keranjang

20 Januari 2012   03:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:40 1851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_156578" align="alignnone" width="640" caption="Jenny Va memperlihatkan kue-kue keranjang di salah satu lokasi promosinya di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara "][/caption] Dua kata yang penuh kekuatan adalah “Saya Bisa!” Energi terbesar untuk mendongkrak kekuatan itu adalah semangat. Jangan pernah terpengaruh oleh satu kata penghambat, “khawatir.” Begitulah salah satu status facebook wanita cantik yang kini disibukkan dengan bisnis Chinese cake bernama kue keranjang, Jenny Va Fitria. “Ini adalah bisnis tahunan yang sudah turun temurun. Kami sudah menjalaninya sejak 30 tahun. Pelanggannya sudah ada. Nggak mungkin kami tinggalkan,”kata Jenny Va yang ditemui di rumahnya, kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan. Tradisi perayaan Imlek telah ada sejak ratusan tahun lalu. Perayaan itu sebagai tanda menyambut datangnya musim semi di Negeri China. Salah satu kue yang 'wajib' di setiap perayaan Imlek adalah Nian Gao, yang popular dengan sebutan kue keranjang tadi. Disebut kue keranjang karena proses mencetaknya menggunakan keranjang yang terbuat dari anyaman bambu. Nian Gao sendiri diartikan sebagai rezeki yang semakin tinggi dan diharapkan setiap tahunnya semakin baik. Nama kue keranjang produksi keluarga Jenny adalah Ny Liem (Memory). Sejak sebulan sebelum hari Raya Imlek--yang tahun ini jatuh tanggal 23 Januari--Jenny sudah disibukkan dengan produksi kue keranjang. Tentu saja untuk memenuhi pesanan-pesanan dari relasi dan pelanggan setia. Selain memenuhi pesanan, Jenny Va juga mamasok kue keranjang ke pasar tradisional dan pusat perbelanjaan atau mal. Pasar tradisional yang dimaksud seperti Pasar Glodok dan Pasar Pagi Mangga Dua. Sedang pusat perbelanjaan adalah mal-mal yang ada di Jakarta. “Jadi, hari raya Imlek adalah berkah buat kami. Saya dan keluarga selalu mensyukurinya,” ucap Jenny yang punya galeri kue keranjang di Pantai Indah Kapuk itu. Harga kue keranjang Ny Liem antara Rp 25.000-Rp 30.000 per paket. Selain eceran, Jenny juga menyediakan kue keranjang dalam bentuk parsel. Nah, untuk kata yang terakhir itu, Jenny adalah jagonya. Ini karena Jenny adalah pemilik bisnis florist atau karangan bunga bermerek dagang J.Va. Itu merupakan bisnis utama anak kelima dari enam bersaudara tersebut. Bisnis lainnya adalah travel agent (perjalanan rohani) dan rental mobil. “Pokoknya ada peluang saya coba dan harus bisa,” ucap wanita yang pernah jadi model iklan itu. Nah, kue keranjang Ny Liem dibikin di sebuah pabrik khusus di Tangerang. Pembuatannya dilakukan secara tradisional dengan bahan-bahan terpilih. Tujuannya demi mempertahankan cita rasa. Begitulah Jenny Va Fitria. Lajang berusia sekitar 30-an ini benar-benar menjadi sosok metropolis dengan kesibukan luar biasa. Nyaris ia tak punya hari libur. Tapi itu semua ia nikmati dengan suka hati. Selain menjadi pengusaha, segala macam profesi pernah dijajalnya. Seperti menjadi model iklan televisi, wartawati sebuah televisi nasional, bahkan calon anggota legislatif (caleg). Sayang, partai yang diikuti kala itu tak beruntung sehingga Jenny juga tak jadi wakil rakyat. Dalam beberapa tahun terakhir, Jenny juga ikut aktif melakukan kegiatan sesial bersama sebuah lembaga sosial tertentu. Bahkan saat wawancara dilakukan, Jenny juga hendak terbang ke Bali untuk menjajaki dunia event organizer (EO). Apakah karena kesibukannya itu membuat Jenny tak sempat memikirkan diri sendiri? Jenny hanya tersenyum. Dalam bergaul, Jenny sebenarnya tak pilih-pilih. Ia bergaul dan menjalin relasi bisnis dengan siapa saja, dari kalangan mana saja. Yang penting bisa dipercaya. Soal jodoh? “Mungkin karena belum ada yang cocok saja,” ujarnya, tenang. Menurut Jenny, meski kue keranjang bisnis tahunan, keuntungannya bisa mencapai 100 persen. Misalnya, jika kita mengeluarkan modal Rp 50 juta, keuntungannya hitung sendiri. “Tapi soal kue keranjang saya tak melihat sisi untung semata. Lebih dari itu, saya ingin mempertahankan karena rasanya memang enak dan telah mentradisi,” ucapnya lagi. Sebuah ucapan yang terdengar sangat matang. "Artinya, jika pada Hari Raya Idul Fitri ada ketupat Lebaran, Hari Raya Natal ada kue Natal, hari Raya Imlek harus beli kue keranjang,” imbuh Jenny sambil tertawa renyah.

13270253031235904124
13270253031235904124

13270254851360031545
13270254851360031545

Lihat karya imlek lain di sini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun