Mohon tunggu...
Biso Rumongso
Biso Rumongso Mohon Tunggu... Jurnalis - Orang Biyasa

Yang terucap akan lenyap, yang tercatat akan diingat 📝📝📝

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Benar atau Salah Lawan Aparat di Jalan, Pasti Kalah

2 Mei 2012   04:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:51 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Koboy Palmerah” yang diakui sebagai anggota TNI belakangan menjadi bahan pembicaraan. Padahal koboy-koboy jalanan seperti itu kerap kita saksikan, bikin miris, namun lewat begitu saja.

Kebetulan saja Koboy Palmerah itu tertangkap seseorang yang mengenal dunia social media lalu mempublishnya via Youtube. Coba jika setiap kejadian yang melibatkan koboy jalanan bisa direkam ulang dan disaksikan banyak orang. Pasti ada yang lebih seru, lebih serem dari Koboy Palmerah.

Seperti diketahui, Koboy Palmerah berawal dari senggolan mobil berwarna hijau dan sepeda motor di Jalan Tentara Pelajar, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (30/4). Kawasan itu memang tak jauh dari Palmerah.

Dalam video berdurasi 1 menit 59 detik tersebut, pengemudi mobil berpelat nomor dinas TNI 1394-00 menenteng pistol saat berdebat dengan pengemudi sepeda motor yang menyenggolnya. Selain sempat meletupkan pistolnya ke udara sang pengemudi juga beberapa kali memukul kepala pengendara motor yang untungnya masih menggunakan helm, dengan sebuah tongkat.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigjen TNI Pandji Suko Hari Yudho mengakui, orang yang terlihat memegang benda menyerupai senjata dalam video itu adalah anggota TNI AD. ”Pangkatnya kapten dan sehari-hari bertugas di Detasemen Markas TNI AD,” katanya. (Kompas.com)

Memang koboy jalanan tak selalu dilakukan aparat, tapi juga pengguna jalan yang sok jago. Biasanya pengguna jalan yang temperamental, atau mereka yang merasa punya beking, entah itu anak pejabat, anak anggota TNI/polisi, atau merasa punya kerabat pejabat atau anggota TNI/polisi. Ada juga karena mereka sebagai anggota geng preman.

Saya sendiri pernah menyaksikan koboy jalanan berseragam polisi memukuli pengguna jalan tepat beberapa mobil di depan saya di daerah Depok, beberapa waktu lalu. Saya tak tahu persis masalahnya. Hanya saja meski yang dipukuli sepertinya sudah meminta ampun ia terus menghajarnya.

Tak ada yang berani memisahkan. Warga sekitar yang menyaksikan dari kejauhan sementara pengguna jalan hanya bisa geleng kepala saat melintasi jalan yang tersendat akibat peristiwa menyayat hati itu.

Seorang kawan juga bercerita bahwa mobilnya ditabrak metromini saat berhenti di lampu merah Kuningan, Jakarta. Mobil sang kawan itu otomatis menabrak mobil di depannya yang kebetulan dikemudikan anggota polisi.

Sang kawan itu seperti ketiban apes dua kali. Pihak metromini cenderung tak mau bertanggung jawab atas musibah yang dilakukan sopirnya. Sementara polisi yang ditabrak sang kawan minta ganti rugi terhadap dirinya. Dengan berbagai cara, polisi itu menekan kawan saya tadi hingga keluarganya stres.

Pasti masih banyak lakon koboy jalanan lain yang lebih seru namun tak bisa direkam ulang. Dan saya juga yakin tak semua aparat meski bersenjata punya mental jagoan seperti Preman Palmerah di atas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun