Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, tidak peduli siapa lawan yang akan dihadapi saat memastikan gelar juara Liga Primer Inggris pertamanya. Menekuk tim sekota Manchester City untuk meraih gelar itu bukanlah motivasi utamanya.
City kembali berpeluang meraih gelar Liga Primer lebih cepat setelah mengalahkan Stoke City 2-0 sehingga mengembalikan keunggulan 16 poin atas Manchester United diperingkat kedua. Dua gol kemenangan City dicetak gelandang berpengalaman, David Silva.
Dengan sisa delapan pertandingan lagi di Liga Inggris, masih ada 24 poin yang masih bisa diperebutkan oleh semua tim, termasuk Manchester City.
Namun dengan keunggulan 16 poin, secara matematis, Citizens membutuhkan dua hingga tiga kemenangan lagi untuk bisa mengunci gelar juara dari kejaran Setan Merah.
Dengan diundurnya laga pekan ke-31 Manchester City kontra Brighton & Hove Albion karena sang lawan harus memainkan laga di Piala FA, membuat City baru akan bisa memastikan gelar pada laga pekan ke-34 atau saat bertandang ke Stadion Wembley menghadapi Tottenham Hotspur.
Hanya saja peluang tersebut bisa dipercepat saat City mampu mengalahkan United di depan publiknya sendiri, Stadion Etihad, Sabtu, Minggu, 7 April 2018. Tentu saja sebelumnya City harus mampu meraih tiga poin saat melawan Everton pada tanggal 31 Maret.
Tapi ketika ditanya tentang prospek merebut gelar juara melawan tim asukan Jose Mourinho, Guardiola menjawab: "Anda adalah jurnalis kelima yang mengajukan pertanyaan ini kepada saya. Yang penting adalah pada tanggal 12 Maret kami memiliki 81 poin dan itu poin cukup banyak," kata Guardiola
Pep mengakui bahwa timnya ingin segera meraih gelar juara Liga Primer. Hanya saja sebelum dan sesuai menghadapi Manchester United, City masih juga harus mengikuti laga perempatfinal Liga Champions. Meski lawan yang dihadapi belum jelas karena masih akan diundi, jadwal delapan besar Liga Champions home and away adalah 3 atau 4 April 2018, dan 9 atau 10 April 2018.
"Baiklah, saya memahaminya (juara Liga Primer lawan MU di Etihad), tapi yang terpenting adalah menjadi juara. Kapan, di mana, tidak masalah."
Reaksi yang ditunjukkan Guardiola berbeda dengan yang ditunjukkan bek sekaligus kapten Manchester City, Vincent Kompany. Ia justru sangat bersemangat untuk meraih gelar juara dengan menaklukan Manchester United.
"Itu merupakan tambahan semangat bagi kami," kata pemain asal Belgia tersebut.