Saya adalah penikmat musik era 90-an, meskipun saya lahir di 2000-an saya yakin penonton yang pernah mengalami langsung suasana di tahun 90-an pasti sangat akan bernostalgia ketika menonton film ini. Latar musik yang disajikan benar-benar membawa kita kembali ke era itu, belum apa-apa lagu Bidadari -- Andre Hehanusa yang tidak asing di telinga saya sudah diputarkan di awal scene muncul, menambah semangat saya untuk lanjut menghabiskan film ini. Selain itu  seperti band ternama dan terhits di Indonesia Dewa 19 -- Cukup Siti Nurbaya, Sendiri -- Chrisye dan masih banyak lagi. Gong nya dari film ini ada pada soundtracknya yakni lagu yang berjudul sama 'Bebas' dipopulerkan oleh rapper ternama pada zamannya Iwa K dengan aransemen yang sudah diupgrade dan juga dinyanyikan bersama para pemain mendukung suasana kebebasan yang tercipta pada cerita film ini.
      Tidak hanya dari lagu-lagu, nuansa 90-an juga dapat kita rasakan dari properti pendukung yang digunakan  seperti wolkman, gamebot, radio antena, telepon gembok, kue kepang, tabloid detik, dan majalah tempo hingga honda civic estilo -- kendaraan yang digunakan Suci turut mendukung kentalnya nuansa 90-an. Peran tim artistiknya nya juga harus diacungi jempol, wardrobe yang digunakan pemain terutama saat sekolah; rok pendek dilengkapi dengan kaos kaki panjang hampir se-lutut dan model rambut Suci yang dibuat keriting -ngembang menjadi representasi Gadis Cantik pada masanya. Selain itu ada jaket jeans yang dikenakan Vina dan pensil alis Viva yang digunakan Jessica turut membawa nuansa nostalgia yang begitu kuat.
      Riri Riza sukses membuat pemeran Bebas membawakan karakter yang kuat dalam film ini, terutama zona 90-an. Penggunaan Bahasa seperti slang Bahasa-G, dan istilah-istilah lainnya; spokat (sepatu), jibang (jijik banget), okay berat (orang kaya banget) ini populer banget di kalangan muda terutama anak gaul Jakarta. Seperti yang sudah saya bilang, pergantian lini masa tidak membingungkan didukung oleh suasana yang dibangun, penggabungan shot-shotnya juga disusun secara apik, sehingga transisi antar waktunya bisa  lebih halus.
Sinematografi dari film ini benar-benar ciamik, pencahayaannya juga disesuaikan antara penggunaan natural light dan artificial light, terutama pada pergantian lini waktu yang banyak menggunakan soft lighting di zona sekarang mendukung perkembangan zaman modern tangkapan cahaya oleh kamera sudah bisa lebih jelas, dan penggunaan hard lighting dengan hasil gelap, exsposure yang rendah, tone cenderung kuning, menambah kesan visual yang retro banget. Pengambilan gambarnya juga mendukung pesan yang ingin ditunjukkan ke pentonton seperti emosi, ekspresi wajah, kegiatan/kehidupan sehari-hari dapat lebih mudah tersampaikan.
Film kategori usia 13 tahun keatas ini bisa ditonton di platform seperti Netflix, Viu, atau aplikasi streaming lainnya. Meskipun film ini hasil adaptasi, namun menurut saya film ini masih bisa dinikmati bagi yang belum pernah menonton Sunny (2011) sebelumnya. Sebab film ini memiliki citra tersendiri dan cocok untuk berbagai generasi. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari film Bebas, bagaimana kita bisa menjadi diri sendiri, bebas berekspresi, bebas bermimpi, bebas memilih, hingga ketika dihadapkan oleh suatu keadaan kita bisa lebih dewasa untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah. Tidak hanya itu sebagai seorang pribadi kita tidak boleh lupa dengan diri sendiri bahwa hidup kita bukan hanya untuk orang lain. Tapi bagaimana kita bisa membahagiakan diri sendiri dan juga berdamai dengan masa lalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H