Mohon tunggu...
Volanz Stan
Volanz Stan Mohon Tunggu... -

wanita mandiri,bebas,idealis,udah suka makan nasi qo

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gara-gara Pompa

21 Oktober 2014   05:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:18 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pagi ini kuawali hari seperti biasa sejak mengganggur beberapa bulan yang lalu,saat ini hanyalah pergi untuk sekedar jalan hilangkan penat atau melamar kerja,bingung juga mau kemana dompet sekarat alhasil langsung lah aku beranjak pulang setelah tadi menitip cv di pos satpam sebuah restoran sunda dibilangan  Jakarta timur,sembari menanti angkot kwk merah yang biasa kutumpangi arah pulang pas menyebrang melintaslah barisan walmor paspampres melewatiku,iseng –iseng  menunggu angkot yang agak lama lumayan lah buat cuci mata pikirku he he he.

Tak lama angkot yang kunanti pun tiba beruntung aku mendapatkan angkot karena cuaca hari itu mulai terik,jengah juga berada lama-lama disitu karena peluh mulai bercucuran,perut keroncongan rasa haus pun mulai menjalar,panasnya menjilati kulitku membakar aroma keringat yang mulai tak sedap asam wueekkk tercium,ngomong-ngomong angkot yang kunaiki saat ini unik juga,adem,berhiaskan aneka botol minuman juga speaker extra besar,supirnya didepan angguk-angguk kepala mendengar dentuman house music yang mengiringi perjalananku pulang ini.yup kakikupun mulai menhentak mengikuti alunan lagu dalam angkot itu,selera abang ini enak juga,bukan sekedar house music kebanyakan.

Tanganku sibuk menjelajahi isi task u yang lumayan penuh berisi sebagian barang penting,aku lupa recehan buat ongkos disimpan dimana ya…? Jangan-jangan jatuh waktu turun di restoran tempatku melamar kerja.

1….2…3…4…hamper 5 menit akhirnya ketemu juga dua lembar dua ribuan lecek itu dan” kiriiiiii bang” teriakku lantang,berhubung aku cadel sewaktu aku bilang “kiri” abangnya masih sempat meledekku,”kirrrrri ya neng” he he. aku pun menyetop dipinggir jalan pertigaan tepat depan alfamart kelapa dua wetan,begitu turun mampir dulu kewarung beli camilan untuk menemani aku ngopi disore ini.

Gak betah rasanya badan lengket begini ingin rasanya buru-buru diguyur air kalau perlu berendam seharian,segelas juice tomat dan eskrim tak mampu mengobati kepanasanku siang ini,begitu sampai kontrakan kutemui tampang orangtuaku lusuh sembari berkata” ta ,pompa mati,kita semua dari tadi nahan rasa ingin buang hajat dengan susah payah keringetan,gak bisa mandi dan solat pula”…

“hah,pompa mati duh alamat mandi keringat aku seharian ini” sambil tepok jidat tentunya ha ha ha.

Daripada mikirin air yang tak kunjung mengalir lebih baik kuisi dulu perutku ini,cacing-cacing didalamnya mulai menggeliat mengamuk minta jatah makan,tanpa ba bi bu lemparkan tas buka sepatu aku pun   langsung ngeloyor kedapur buat mie instant goreng dengan tambahan telur dadar,kripik singkong plus saus cabe yang banyak,perlahan nyalakan sebatang rokok menthol dan buka kulkas meneguk air putih dingin yang dari tadi ku damba,tenggorokanku pun akhirnya dimanja,sejuknya.

Perut kenyang ide pun berdatangan,langsung bilang ke ortu dan tetangga sebelah kalau pompa masih mati dengan sangat terpaksa numpang mandi ke mushola didekat sini,malu sich merasa dosa juga kalau kemushola hanya numpang mandi he he he,tapi mau apalagi tokh keadaan darurat,hasrat ingin buang hajat pun  tak terbendung,perut sudah begah menyimpan sampah yang wajib dikeluarkan.

Menunggu sore menjelang,iseng duduk diluar mengobrol dengan tetangga sebelah,tak lama kami pun berbagi tugas antrian yang mau meluncur kemushola mandi duluan siapa,menunggu keringat belum kering akhirnya anak-anak lelaki tetangga sebelah yang duluan mandi,setengah jam mengantri,begitu menemukan sang sumber kehidupan ini yaitu air rasanya sesuatu banget,speechless ha ha saking girangnya kulit ini bersentuhan dengan air.

Degan dipenuhi tatapan heran penghuni mesjid juga marbot serta  para anak-anak kecil yang lagi mengaji pun aku pun sempat terkekeh oleh ulah satu anak kecil wanita berjilbahb hijau terang berkauskan orange,ada satu anak yang sedari tadi aku datang nongkrong depan pintu wc,kutanya apa dia kebelet pipis atau mau wudhu,dia menggeleng pelan dan berkata”ga kok mbak seneng aja liatin mbak dari tadi”.hah…

Hadeuh entah apa yang ada dibenak anak itu betah menunggu ku mandi hampir sejam hanya untuk demi menyaksikan aku kelar mandi.hmmm…badanku rasanya segar bugar kembali bersemangat untuk menulis lagi dan timbullah ide menulis cerita ini.kisah nyata loh pengalaman pribadi hi hi hi…

Bada isya kami pun para penghuni kontrakan keluar dari peraduannya masing-masing,sibuk mencari selang panjang untuk meminta beberapa ember air,suasana jadi riuh begitu kami semua berkumpul,jarang-jarang suasana  begini,mungkin ada hikmahnya air mati,kami jadi saling mengenal satu  sama lain bersenda gurau main air layaknya anak kecil yang sedang asyik menikmati suasana hujan,mengobrol soal kehidupan bahkan hal yang gak penting dan terasa garing pun kami bahas.

Jadi ingat situasi disuatu pedalaman di indonesia yang masih kesulitan air,untuk jatah air pun mereka rela berjalan jauh membawa beban berat ember berisikan air demi kelangsungan hidup,bahkan air pun dibeli kadang mahal,untungnya dsini kami tak perlu membeli alias gratis minta tetangga sebelah yang baik hati tersenyum manis melihat kami saling jejerkan ember sibuk mengantri rebutan posisi,tolong menolong mengangkat ember yang lumayan besar.wah jadi ajang olahraga alias fitness dimalam hari nich.sering-sering begini bisa kurus aku,jempolnya he he…glek.

Dipojokan tangga kulihat tukang sedang sibuk membetulkan pompa yang ngambek seharian ini,sejam lebih kami menugnggu dan alhamduliah rona ceria diwajah abang tukang pompa yang tak lagi muda itu terlihat tanda dia berhasil membuat pompa ini hidup.Dan air pun memancur.

Horeee,,,kami pun melonjak kegirangan ibarat dora the expolerer yang berhasil menaiki gunung ha ha ha.separuh isi ember kutuang kejalan untuk kami mencuci tangan dan kaki yang  tadi kotor karena saling oper selang yang panjangnya mungkin melebihi ular anaconda yang ditakuti ibuku hi hi hi.

Masalah air pun kelar kami pun bersantai,masing –masing sibuk kedapur buat kopi dan mengeluarkan camilan,dan kita semua pun akhirnya santai malam itu..Bahagia itu memang sederhana akur dengan tetangga walaupun ini hanya kontrakan semata karena kejadian air ini kami akrab layaknya keluarga,bahagia itu gak mahal qo,buktinya air menyala pun kami merasa bahagia bukan main.

Pompa tuaku tersayang jangan ngadat lagi ya tetap lancar mengaliri ember kami semua.amien.Pompaku sayang janji ya jangan marah lagi,karena mungkin aku dan keluargaku tak lama disini meninggalkan kamu dan para tetangga yang lucu.

Damailah kamu disitu tetap rutin dengan kegiatan harian kamu mengaliri yang seharusnya kamu aliri,terimakasih pompa tuaku yang malang,berkat ulahmu kita semua jadi gotong royong.

Dikontrakan pak haji gang takwa dekat pertigaan alfamart, Jakarta 20 oktober 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun